PWMU.CO – Khatib Jumat mengungkapkan alasan mengapa sabar dan shalat diperintahkan kepada seorang yang beriman, Jumat (4/10/2024).
Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman MPdI saat berkhotbah di masjid Al-Huda Genteng.
Pukul 11.15 WIB, masjid yang menjadi Pusat Dakwah Muhammadiyah PRM Genteng Kulon 3 itu telah dipadati oleh jamaah yang akan menunaikan ibadah Jumat.
Mengawali khotbahnya, Ketua MPID itu mengajak jamaah bersyukur kepada Allah Swt, karena masih diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah Jumat di tengah menjalani aktivitas kehidupan ini.
Dia menyampaikan beragam cobaan yang diberikan oleh Allah kepada manusia di dunia ini. Di antaranya, rasa khawatir atau takut, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan kekurangan buah-buahan.
“Tak ada manusia yang luput dari cobaan itu,” ujarnya.
Maka dari itu, penting bagi seorang muslim untuk menghayati pesan Allah dalam al-Quran Surat al-Baqarah 153. Di ayat tersebut menjelaskan perintah Allah, khususnya kepada orang yang beriman agar meminta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat.
“Mengapa harus dengan sabar?,” tanyanya retoris.
Karena dalam sabar itu ada kekuatan, ketabahan, keberanian, dan juga ada kecerdasan. Orang yang bersabar itu akan selalu dibersamai oleh Tuhannya.
Untuk lebih mengungkap alasan mengapa orang mukmin diperintahkan untuk bersabar, ustadz Taufiqur Rohman membacakan ayat al-Quran dalam Surat al-Anfal 65.
Menurutnya, ayat yang dalam konteks perang tersebut memberikan satu analogi bagaimana kekuatan orang yang sabar dibandingkan dengan orang kafir.
“Jika ada 20 orang yang sabar di antaramu, maka mereka akan mampu mengalahkan 200 orang musuhnya. Dan jika ada 100 orang sabar di antaramu, maka mereka akan mampu mengalahkan 1000 orang kafir,” ulasnya.
Begitulah hebatnya kekuatan orang yang mampu menjadikan dirinya sebagai penyabar.
Namun, sambung dia, sabar itu saja belum cukup sebagai modal menghadapi cobaan hidup, karena manusia juga makhluk yang dhaif.
Menurut pengajar Pendidikan Agama Islam SMK Muhammadiyah 2 Genteng itu, hendaknya seorang mukmin melengkapinya dengan keistikamahan mendirikan shalat.
Dengan begitu seorang mukmin menjadi lebih kuat dan mampu menghadapi cobaan kehidupan ini. Karena shalat baginya menjadi sarana untuk taqarub (mendekatkan diri) dan berdzikir kepada Allah.
Mengakhiri khotbahnya Taufiqur Rohman berpesan kepada jamaah untuk menguatkan jiwa yang sabar dan tetap istikamah mendirikan shalat.
Penulis Ghulam Bana Islama Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun