PWMU.CO – MI Muhammadiyah (MIM) 14 Prestisius Ponorogo menggelar Workshop Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi guru MIM 14 Prestisius pada Kamis-Jumat (3-4/10/2024).
Dalam rangka memberikan pemahaman dan keterampilan kepada guru dalam merancang, mengadopsi, dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2024/2025, pelaksanaan Workshop Penguatan IKM perlu dilakukan.
Pada kegiatan kali ini, MIM 14 Prestisius mengundang Dr Agus Ahmadi MPd yang merupakan Widya Iswara dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya.
Selama dua hari, guru-guru MIM 14 Prestisius dibimbing untuk menjadi guru yang profesional, kreatif, dan inovatif. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh guru dengan penuh semangat.
Diferensiasi Pembelajaran
Pada hari pertama, materi yang disampaikan oleh Agus Ahmadi adalah tentang diferensiasi pembelajaran, yaitu metode pengajaran yang berfokus pada siswa.
Dalam metode ini, guru mengembangkan pelajaran berdasarkan minat, gaya belajar, dan tingkat pengetahuan siswa.
Dalam penerapannya, guru dapat melakukan langkah-langkah seperti: menentukan tujuan pembelajaran, memetakan kebutuhan belajar murid.
Lalu, menentukan strategi dan alat penilaian, serta menentukan kegiatan pembelajaran.
Selain paparan materi, peserta workshop juga diajak untuk berdiskusi dan melakukan tanya jawab terkait kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan di madrasah. Kemudian, mengevaluasi bersama yang perlu diperbaiki dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
Penyusunan CP, TP, dan ATP
Pada hari kedua, kegiatan difokuskan pada penyusunan Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), kemudian dilanjutkan dengan praktik membuat modul ajar.
Agus Ahmadi mengingatkan bahwa empat hal ini penting untuk dipahami karena pemahaman yang mendalam terhadap CP, TP, ATP, dan penggunaan modul ajar adalah kunci sukses implementasi Kurikulum Merdeka.
Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan siswa, harapannya, pelaksanaan IKM sesuai prosedur dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di MIM 14 Prestisius.
Lalu, juga menghasilkan generasi yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Wakil Kepala Kurikulum MIM 14 Prestisius, Evanda Safira Izdihar SPd mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu ikhtiar untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memberikan pelayanan terbaik dalam membimbing siswa di kelas.
Guru harus terus belajar bagaimana menjadi guru yang profesional, kreatif, dan inovatif. Mengikuti kegiatan-kegiatan workshop maupun pelatihan seperti yang digelar ini adalah sebuah keniscayaan.
“Salah satu arahan dari Bapak Kepala Madrasah adalah bahwa sebagai guru di MIM 14 Prestisius, tidak cukup hanya menjaga kekompakan, tetapi kualitas harus tetap terjaga.
Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi bagian dari program prioritas di semester ganjil ini. Walaupun seharusnya dilaksanakan di awal semester, tapi bagi kami tidak masalah terlambat daripada tidak sama sekali.
Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, guru-guru MIM 14 Prestisius lebih semangat lagi dalam berinovasi demi mewujudkan siswa-siswi yang berprestasi dan berkembang sesuai dengan bakat dan minat masing-masing,” imbuhnya.
Penulis Miftahul Rahman Editor Zahra Putri Pratiwig