PWMU.CO – RSU Aminah Blitar secara resmi membuka In House Training Code Blue Cardiac Life Support dan Early Warning Score (EWS) System pada Senin (7/10/2024).
Kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan seluruh tenaga kerja rumah sakit ini terbagi dalam dua tahap. Rencananya, tahap pertama dilaksanakan pada Senin-Kamis, (7-10/10/2024) yang diperuntukkan bagi tenaga medis, sedangkan tahap kedua Senin-Rabu (14-16/10/2024) untuk tenaga non medis.
Kegiatan ini dipimpin oleh Penanggung Jawab Tim Code Blue RSU Aminah Blitar, dr Agung Hidayatullah Sp An-TI FIP. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan para karyawan dalam menangani kondisi darurat medis, terutama yang berkaitan dengan henti jantung dan henti napas.
Sebagai penanggung jawab acara, dr Agung menegaskan pentingnya pembaharuan keterampilan medis agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.
Dalam sambutannya, Direktur RSU Aminah Blitar, dr Prima Isnaeni MMR memberikan semangat kepada seluruh peserta.
Ia juga berharap pelatihan ini mampu memacu peningkatan kompetensi karyawan sehingga rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan responsif utamanya saat menghadapi situasi kegawatdaruratan medis.
Pada pelatihan ini ada 6 pemateri yang dihadirkan.
Pemateri pertama yaitu dr Agung. Ia memberikan materi tentang “Code Blue dan Resusitasi Jantung Paru (RJP) Ibu Hamil”. Materi ini memberikan pemahaman mendalam mengenai penanganan henti jantung pada ibu hamil.
Pemateri kedua yaitu Wahyu Wira Kusuma SKep Ns yang menyampaikan materi tentang “Bantuan Hidup Dasar (BHD)”. Pemateri ketiga yaitu dr Rubi Anto Cahyono yang membawakan materi tentang “Tersedak dan Hukum Dalam Kegawatdaruratan Medis”.
Pemateri keempat yaitu dr Galih Adji Pratama yang membawakan materi tentang “Advanced Trauma Life Support (ATLS)” dan pemateri terakhir, Ulva Engky Palufi SKep Ns dan dr Nurizza Rahmania Putri memberikan materi tentang “Early Warning System (EWS)”.
Setelah pemaparan materi selesai, para peserta langsung mengikuti praktik di lapangan. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mempraktikkan penanganan tersedak, BHD, prosedur Code Blue, serta penerapan EWS yang didampingi oleh tim Code Blue RSU Aminah Blitar.
Sementara itu, dr Agung menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini rutin diadakan setiap tahun.
“Kita terus melakukan pembaruan dan penyegaran materi karena ilmu medis selalu berkembang. Ini adalah amanah dari RSU Aminah Blitar untuk memastikan bahwa seluruh tenaga medis dan non medis selalu siap memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien, khususnya dalam kondisi darurat seperti henti jantung atau henti napas,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa karyawan baru juga memahami serta bisa melaksanakan prosedur darurat dengan benar.
“Kita tidak boleh lengah, setiap tahun kita menyegarkan pengetahuan agar semua karyawan, terutama juga karyawan baru bisa tetap kompeten dalam menghadapi situasi-situasi kritis,” pungkasnya.
Dengan pelatihan ini, RSU Aminah Blitar berharap dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan medis sehingga bisa memberikan penanganan yang cepat dan tepat dalam kondisi darurat. Dengan begitu, tingkat keselamatan pasien akan meningkat. (*)
Penulis David Septian Wiratama Editor Ni’matul Faizah