PWMU.CO – Konsolidasi pimpinan organisasi (Muhammadiyah dan Aisyiyah) serta pimpinan Amal Usaha se-Cabang Babat berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah PCM Babat, Ahad (6/10/2024).
Peserta konsolidasi kali ini, yaitu majelis dan lembaga PCM Babat, PRM, PRA dan Pimpinan AUM.
Masro’in Assafani memberikan semangat dalam kegiatan ini. Dia dikenal sebagai mubaligh yang serba bisa, juga seorang guru di SMP Muhammadiyah 17 Keduyung dan SMA Muhammadiyah 3 Maduran.
Saat ini, ia merupakan salah satu anggota PDM Lamongan periode 2022-2027. Dalam kegiatan konsolidasi di PCM Babat, Masro’in membacakan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala surat As-Saff ayat 4.
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَا تِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَ نَّهُمْ بُنْيَا نٌ مَّرْصُوْصٌ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
Dari ayat ini, Masro’in menyerap lima hal yang sangat penting dalam menjaga kekuatan dan keutuhan organisasi.
Menjaga Kekuatan dan Keutuhan Organisasi
Langkah pertama, yaitu hendaknya para pimpinan organisasi (Muhammadiyah dan Aisyiyah) serta pimpinan AUM memahami Ideologi Muhammadiyah, yaitu seperangkat paham tentang kehidupan dan strategi perjuangan untuk mewujudkan cita-citanya.
Meminjam istilah Haedar Nashir, pemikiran Ideologi Muhammadiyah tertuang dalam Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM), Kepribadian Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, dan pemikiran ideologi Muhammadiyah lainnya.
“Semua ini harus diketahui oleh pimpinan organisasi (Muhammadiyah dan Aisyiyah) serta pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah.
Sebab ideologi ini tidak terlepas dari maksud dan tujuan Muhammadiyah. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” jelas Masro’in.
Lalu, langkah kedua merealisasikan ideologi. Masro’in mengajak untuk mengevaluasi kehidupan kita.
“Bagaimana shalat kita, apakah sudah sesuai dengan putusan Tarjih? Bagaimana tata cara bisnis kita, apakah sudah sesuai dengan prinsip berdagang yang dianjurkan?” tanya Masro’in dengan senyum khasnya.
Agar kekuatan dan keutuhan organisasi tetap kokoh, langkah ketiga adalah mengonsolidasikan organisasi. Artinya, semua organ organisasi harus disatukan, kompak, berjalan bersama, dan tidak berjalan sendiri-sendiri, sehingga akan terwujud kekuatan, tambahnya.
Kemudian, langkah keempat menyiapkan generasi dan merajut relasi. Remaja, Pemuda Muhammadiyah, serta Nasyiatul Aisyiyah di Babat yang hebat ini, harus dibantu untuk berkembang dengan tetap berada di jalur ideologi Muhammadiyah.
Kegiatan sosial dari generasi muda dan kader di PCM Babat akan mampu menarik simpati dari orang yang belum mengenal Muhammadiyah, ujar mantan Ketua Majelis PDM Lamongan ini.
Langkah selanjutnya agar organisasi kuat dan utuh adalah memahami situasi dan kondisi. Upaya memajukan persyarikatan harus terus ditingkatkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
“Di PCM Babat, kemampuan baik di bidang ekonomi, sumber daya manusia, dan lainnya sangat mendukung kekuatan serta keutuhan organisasi, bagaikan bangunan yang kokoh. Situasi organisasi yang baik tidak boleh disia-siakan untuk mengembangkan diri,” jelas Masro’in Assafani yang supel.
Penulis Hilman Sueb Editor Zahra Putri Pratiwig