Peran pejuang sampah sungguh mulia untuk memberikan penyadaran, pembiasaan dan penguatan pengelolaan sampah, sehingga masalah sampah tidak berlarut larut.
Sebagaimana yang ada dalam berita akhir-akhir ini, di berbagai daerah ada penumpukan sampah akibat overload karena daya tampung pembuangan akhir sampah tidak memenuhi, sedangkan produksi sampah tiada henti.
Permasalahan seperti ini harus ada solusi yang dimulai dari diri sendiri dengan memilah dan memanfaatkan sampah untuk didaur ulang agar dapat meminimalisir permasalahan sampah.
Sementara itu, Pegiat lingkungan dan Kader Penggerak Kampung Edukasi Sampah Sekardangan Sidoarjo, Edy Prayitno menambahkan bahwa selama ini ia bersama warga saling bahu membahu untuk peduli lingkungan dengan memilah dan mengelola sampah, khususnya di RT 23 yang merupakan Kampung Edukasi Sampah.
“Kami bersyukur atas keterlibatan Chika sebagai Kader Muda Lingkungan yang berhasil meraih prestasi di ajang Internasional. Chika sebagai pejuang sampah mampu mengharumkan nama Indonesia atas capaian prestasinya. Ia Berhasil mengalahkan peserta dari beberapa negara yang saat itu juga turut berkompetisi,” jelasnya.
Edy juga menyampaikan bahwa kolaborasi yang menarik dan menginspirasi ini melibatkan Karang Taruna, Sekolah, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta berbagai komunitas lainnya untuk membangun kesadaran mengelola sampah. Sampah organik bisa untuk pupuk sehingga tanaman tumbuh subur dan rindang, sedangkan sampah anorganik didaur ulang sesuai kreativitas.
“Chika begitu menguasai proyek yang dipresentasikan dengan sasaran yang tepat yaitu melakukan perubahan pengelolaan sampah secara tepat. Kami bersama kader lingkungan dan warga RT 23 RW 7 Sekardangan Sidoarjo menyampaikan selamat atas prestasinya yang mendunia. Semoga prestasi ini dapat terus dikembangkan,” terangnya. (*)
Penulis Andi Hariyadi Editor Azrohal Hasan