PWMU.CO-Semula Lufi Kartika Sari tak menyangka bisa sekolah di Eropa. Namun sekarang alumnus Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkatan 2003 itu sudah berada di Belgia selama tiga tahun. Sebelumnya dia menjelajah Italia, Jerman, dan menyempatkan berkunjung ke negara-negara Eropa lainnya.
Di Belgia, Lufi menempuh studi S3 di Vrije Universiteit Brussel jurusan Ilmu Kependidikan. Sebelumnya, dia pernah mengenyam beasiswa Erasmus Mundus kerjasama UMM dengan Komisi Uni Eropa. Tahun 2010, ia bersama teman seangkatan dari Fakultas Hukum, Roy Irawan, menempuh studi pertukaran pelajar di Trento, Italia.
”Alhamdulillah studi saya terus berlanjut berkat kerjasama UMM dengan Erasmus itu,” kata Lufi ketika ditemui di sela Pembukaan Europalia Arts Festival Indonesia di Brussel, Belgia, Selasa (10/10/2017).
Di Festival Seni Europalia ini kerinduannya dengan tanah air terobati. Acara yang dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla ini menyajikan beragam karya seni budaya dan artefak kuno berbagai daerah di Indonesia.
Pembukaan pameran itu juga dikunjungi Raja Belgia Philippe Leopold Louis Marie dan Ratu Mathilde yang tertarik dengan ratusan artifak kuno. Pameran ini berlangsung selama empat bulan untuk mengenalkan warga Eropa tentang gambaran sejarah dan seni budaya Indonesia.
Di pameran ini, Lufi juga bisa reuni dengan mahasiswa-mahasiswa yang kuliah di Eropa sekaligus bertemu dengan para pejabat yang ikut hadir di sini. ”Sangat senang, apalagi ketemu banyak orang Indonesia. Saya juga ketemu dosen bahkan rektor saya yang sekarang jadi Mendikbud,” ungkap Lufi senang.
Lufi memasuki tahun ketiga di Universitas Vrije. Sekarang sedang menyusun disertasi. ”Disertasi saya meneliti profesionalisme guru terutama di daerah tertinggal. Sumber data banyak saya ambil dari UMM dan berharap bisa mengakses data dari Kemdikbud,” tuturnya.
Gadis asal Probolinggo ini mengaku bangga pernah menjadi bagian dari UMM. Apalagi ia sudah banyak memperoleh prestasi juga berkat kuliah di universitas ini. Berbagai negara dikunjunginya berkat beasiswa Erasmus Mundus.
”Saya bersedia mengenalkan UMM kepada dunia. Saya siap membantu jika UMM ingin membangun kolaborasi dengan kampus saya di sini,” kata alumnus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini.
Sesekali Lufi masih menyempatkan diri berkomunikasi dengan teman-temannya di Malang. Satu di antara yang paling dikenalnya adalah Subhan Setowara yang pernah menjadi dosen favoritnya. Sampai saat ini Lufi masih menjadi bagian dari komunitas alumni yang dibangun oleh Subhan yang juga staf Humas UMM itu.
”Saya juga aktif di PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) Jerman Raya. Juga aktif di PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Belgia,” ungkap Lufi. Lufi kini tak hanya menguasai bahasa Inggris, tapi juga Belanda, Itali dan Belgia.
Ketika bertemu Lufi di Brussel, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, menyatakan kesannya. ”Di mana-mana ketemu alumni UMM, di dalam dan di luar negeri,” tutur Mendikbud yang juga mantan rektor UMM ini bangga. (nasrul)