PWMU.CO – MI Muhammadiyah 2 Campurejo Panceng Gresik, yang dikenal dengan MI Mutwo, melaksanakan kegiatan studi tiru ke MI Muhammadiyah 5 Surabaya (Sekolah Mulia), Kamis (10/10/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan dan mengembangkan jaringan guna meningkatkan mutu pembelajaran di MI Mutwo. Harapannya, ke depan lembaga ini menjadi barometer bagi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya.
Sebanyak 14 guru dan 1 pengurus mengikuti studi tiru ke Sekolah Mulia Surabaya. Mereka adalah Nurkhan, Ni’matus Sholichah, Muhafiq, Moh Ayub, Tadzkiroh Luthfiati. Kemudian, Uswatun Hasanah, Muzdalifah, Evi Syafi’ah, Ratna Sri Handayani, Moh Zamroni, Abdul Haris Antoni, Nur Lailatul Hikmah, dan Sunakha.
Lalu, turut hadir Tanzilu Wahyin bendahara Pimpinan Ranting Muhammadiyah Campurejo Panceng, Gresik. Sejak pagi pukul 06.00 WIB, ia mendampingi dan selalu mengawal dewan guru yang mengikuti kegiatan tersebut dengan setia dan sabar.
Menurutnya, ini merupakan amanah yang wajib dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
“Guru-guru MI Mutwo perlu meningkatkan kualitas sehingga model pembelajarannya bisa inovatif. Salah satu caranya adalah mengajak mereka berjalan-jalan sambil menimba ilmu di Sekolah Mulia Surabaya ini,” terangnya.
Moh Ayub, guru Al-Islam, berharap dengan studi tiru ini ia dapat menggali tentang cara mengelola kelas yang inspiratif dan tidak membosankan.
“Sebab, salah satu dari beberapa hal baru yang kita temui di sana nanti wajib kita terapkan di madrasah, setelah dimodifikasi sesuai dengan lingkungan,” katanya.
Masih banyak lagi yang perlu digali untuk mendapatkan model baru yang kemudian dimodifikasi dan diterapkan. Dengan menerapkan apa yang dilihat, insya Allah sedikit yang diperoleh akan terus berkembang.
Pada dasarnya, apapun yang didapat dan diamati nanti, harus ditiru dan dimodifikasi. Istilahnya adalah ATM; Amati, Tiru, dan Modifikasi.
Penulis Nurkhan Editor Zahra Putri Pratiwig