PWMU.CO – Siswa SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) Gresik, Jawa Timur meraih medali perunggu di lomba karya ilmiah National Innovation Project (Nipro), Ahad (6/10/2024).
Kegiatan ini diikuti tiga siswa, diselenggarakan oleh Departemen Teknik Kimia Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya selama dua hari (5-6/10/2024).
Guru Biologi, Silvia Dwi Ananda SPd sekaligus pendamping siswa mengatakan tujuan mengikuti acara NIPRO agar para siswa mengenal eco enzym yang belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga timbulah keinginan untuk memanfaatkan eco enzym tersebut.
“Akhirnya, setelah melakukan study literatur, maka ditemukan bahwa eco enzym dapat dimanfaatkan menjadi sabun cuci piring. Selanjutnya, mencoba untuk memodifikasi dengan cara penambahan lama fermentasi selama 1 bulan dengan ditambahkan bunga kenanga”, katanya.
Proses Mengikuti Lomba
Dia menambahkan, kegiatan membuat sabun cuci piring ini bernama “Bio Canara”. Bio artinya dalam proses pembuatan sabunnya nya kita memanfaatkan makhluk hidup, yakni bakteri yg ada di eco enzym. Sedangkan Canara adalah singkatan dari Cananga odorata yang merupakan nama Latin dari bunga kenanga.
Pembuatan sabun ini dilakukan dengan cara melarutkan MES (Methyl Ester Sulfonat) kedalam air panas kemudian ditambahkan foam booster, gliserin, larutan garam essensial oil serta eco enzym.
Alasan menggunakan bunga kenanga karena melihat bahwa bunga kenanga masih jarang dimanfaatkan dengan maksimal serta mengedukasi masyarakat bahwa bunga kenanga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan sabun sebab mengandung anti bakteri”, ucapnya.
Selanjutnya, dalam proses mengikuti lomba tersebut awalnya sekolah mengirimkan dua tim untuk mengikuti lomba NIPRO ini. Namun satu tim gugur ditahap awal, yakni tahap seleksi abstrak. Setelah tahap seleksi abstrak, berikutnya adalah seleksi Full paper yang diambil dua puluh lima tim untuk mengikuti tahap Grand final di ITS pada tanggal 5-6 November.
“Pada acara Grand final tersebut terdapat beberapa rangkaian acara, yakni tanggal 5 terdapat pameran produk serta presentasi hasil karya tulis tiap kelompok. Sedangkan tanggal 6 adalah awarding yang juga ditambahan dengan acara talk show”, jelasnya.
Harapannya, setelah mengikuti acara LKTI bisa meningkatkan motivasi serta semangat anak-anak untuk terus belajar dan mencoba hal-hal baru tanpa rasa takut.
Selain itu, agar para siswa mendapatkan pengalaman dalam mengikuti lomba karya tulis ilmiah, dari mulai proses pembuatan hingga proses penyusunan laporan karya ilmiah.
Hal ini bisa menambah ilmu baru yang nantinya mereka rasakan ketika kuliah. Misalnya mengerjakan skripsi, setidaknya sudah memahami mengenai sistematika penulisan yang tidak jauh berbeda dengan laporan dalam LKTI. (*)
Penulis Chilmiyati Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun