PWMU.CO – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Madtsamutu pondok Modern Paciran mengadakan pelatihan literasi Berita dan Kewirausahan di Auditorum Madtsamutu Pondok Modern Paciran, Sabtu (12/10/2024).
Kegiatan ini program kerja Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) PR IPM Madtsamutu Pondok Modern Paciran .
Tema acara “Meningkatkan Jiwa entrepreneurship melaui Literasi”, menghadirkan pemateri dari PC IPM Paciran, Nurul Hidayati dan pegiat sekaligus penulis portal berita online PWMU.CO yang juga anggota Lembaga Dakwah Komunitas UKM Politeknik Kesehatan Negeri Surabaya, Salnun Mahya Salsabila.
Acara yang diikuti 168 Siswa siswi Madtsamutu Pondok Modern paciran ini dipandu ipmawan Ahsani Taqwim dan ipmawati Hasna Jauhara.
Sesi pembukaan diawali dengan pembacaan al-Quran oleh Aushof’inan Nuha Al Faruq dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars IPM yang dipimpin oleh ipmawati Lailatul Hidayah.
Berikutnya dilanjutkan dengan sambutan sambutan sambutan yang pertama dari ketua panitia kegiatan Ipmawan Candra Aji Abdal A’aati, dilanjut sambutan berikutnya Ketua Umum PR IPM Ranting Madtsamutu Pondok Modern Paciran Rayyan Haris Muhammad Haikal.
Mewakili sambutan atas nama Pimpinan Cabang IPM disampaikan oleh Kak Arya dan Hadir membuka acara Fachruddin ST, Kepala Madtsamutu Pondok Modern Paciran.
Ketua Umum PR IPM Madtsamutu Pondok Modern Paciran, Rayyan Haris Muhammad Haikal, mengatakan, pelatihan literasi ini supaya Gen Z, sebutan kekinian untuk generasi muda sekarang menjadi terbuka wawasannya, dan memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan positif.
“Terutama di era digital ini dengan menulis berita agar dapat lebih memahami tentang literasi,” ucapnya.
Kepala Madtsamutu Pondok Modern Paciran, Fachruddin,ST menyampaikan sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, IPM sudah sepantasnya membiasakan diri mendalami literasi dengan menggelar kegiatan pelatihan literasi seperti ini. Apalagi, melihat fenomena pelajar sa’at ini yang masih minim sekali berliterasi.
“IPM sebagai ortom Muhammadiyah perlu kiranya ikut mendorongan melalui pelatihan dan penyadaran agar terwujud genarasi yang berkualitas dan melek literasi,” ungkapnya.
Pembicara Salnun Mahya Salsabila mengatakan, karya tulisan itu abadi walaupun penulisnya sudah meninggal karya tulisannya tetap diingat orang.
Lantas Salsabila menyampaikan, menulis berita harus memenuhi unsur 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why, dan How).
“What, atau apa, yaitu apa yang sedang terjadi, misalnya kegiatan saat ini bisa menjadi berita pelatihan menulis,” terangnya.
Who menjelaskan siapa yang yang berada dalam peristiwa itu.
Kemudian dia menjelaskan tulisan yang baik itu dengan memakai bahasa yang mudah dipahami, singkat, lugas, data lengkap, dan kutipan sesuai
yang disampaikan narasumber.
”Jangan lupa menulis nama penulis di bawah berita,” ujarnya.
Hasil liputan bisa ditulis langsung di WA lalu dikirim ke admin PWMU.CO dilengkapi dengan foto dan captionnya.
“Foto yang dikirim telah diseleksi terlebih dahulu, dan jumlah kata minimal 300 kata, dan segera respon jika admin PWMU.CO butuh konfirmasi balik,” kata Salsabila.
Dia mengatakan, terus berlomba-lomba menjadi manusia bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya dengan menulis semua kejadian. Apalagi kejadian yang memberikan inspirasi.
Pada sesi akhir Salnun Mahya Salsabila memberi tugas kepada peserta untuk membuat berita tentang materi yang sudah disampaikan dan berharap berita tersebut bisa diterbitkan.
Ukuran pelatihan ini berhasil kalau ada tulisan dari pelatihan ini bisa dimuat di media.
”Bagaimana tanggapan Mas Fasma tentang kegiatan kali ini?,” tanya Salsabila.
”Sangat menyenangkan, dan insyaallah sangat bermanfaat untuk kami yang ingin belajar menulis. Saya berharap bisa menjadi penulis yang hebat yang mampu menyaingi Mbak Salnun Mahya Salsabila,” jawab Fasma mendapat sorakan dan tepuk tangan meriah oleh peserta.
Penulis Salnun Mahya Salsabila Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun