PWMU.CO – Kiai Dahlan itu pernah muda. Sebagaimana anak muda, pasti suka jalan-jalan. Bahkan, Kiai Dahlan kan juga pernah tinggal di Arab Saudi cukup lama.
Hal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Prof Dr Purnawan Basundoro. Prof Purnawan menyebutkan hal tersebut dalam kuliah tamu AIK dan bedah buku ‘Sang Surya di Jawa Dwipa’ di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (12/10/2024).
Pada awal materinya, Prof Purnawan menerangkan bahwa perkembangan Muhammadiyah di Jawa Timur itu tidak terlepas dari kereta api dan politik etis.
“Salah satu semangat Muhammadiyah untuk mencerdaskan bangsa Indonesia adalah adanya penerapan politik etis oleh Hindia Belanda,” ujarnya.
Prof Purnawan mengatakan, Kiai Dahlan adalah orang yang menyukai prinsip berkemajuan. “Dan salah satu wujud berkemajuan itu adalah kereta api, karena kereta bisa bergerak dengan cepat,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, Kiai Dahlan saat melakukan perjalanan suka menggunakan kereta. Maka dari itu, kereta api berperan besar dalam dakwah Kiai Dahlan di berbagai daerah, salah satunya Surabaya.
“Kiai Dahlan itu suka sekali datang ke Surabaya. Ini karena kota Surabaya adalah kota pelabuhan dan kota industri yang sangat besar, melebihi Batavia,” jelasnya.
Di Surabaya, Kiai Dahlan bertemu dengan tokoh nasional HOS Cokroaminoto. “Kedatangan Kiai Dahlan di Surabaya nanti juga bertemu dengan Soekarno yang sekolah di Surabaya,” kata Purnawan.
“Pertemuan Soekarno dengan Kiai Dahlan tersebut, nantinya menjadikan Soekarno bergabung dengan Muhammadiyah karena tertarik dengan mindset Kiai Dahlan,” sambungnya.
Purnawan menyebutkan bahwa kedatangan Kiai Dahlan ke Surabaya yang kedua, itu murni karena Muhammadiyah. Pada kunjungannya yang kedua ini, Kiai Dahlan bertemu dengan KH Mas Mansyur dan berdiskusi bersamanya.
Dari diskusinya dengan Kiai Dahlan, KH Mas Mansyur akhirnya secara resmi bergabung dengan Muhammadiyah.
Perjalanan Kiai Dahlan di Jawa Timur terutama Surabaya menjadi tonggak penting untuk berdirinya Muhammadiyah di Jawa Timur secara keseluruhan.
Kini, kisah perjalanan Kiai Dahlan di Jawa Timur bisa dibaca dalam buku “Sang Surya di Jawa Dwipa: Jejak Kiai Dahlan di Jawa Timur”. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Ni’matul Faizah