PWMU.CO – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Saad Ibrahim MA, memberikan tausiyah pada Kajian Ahad Pagi yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Benjeng, bertempat di halaman SMK Muhammadiyah 2 Benjeng, Gresik, pada Ahad (13/10/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Dr Saad menyampaikan pesan penting terkait dengan ketakwaan dan semangat untuk selalu menghadapi tantangan dengan optimisme.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 300 warga Muhammadiyah dari Benjeng dan sekitarnya. Dalam tausiyahnya, Dr. Saad menekankan pentingnya melihat masalah sebagai ujian ketakwaan.
“Di Muhammadiyah itu harus pandai-pandai melihat masalah. Masalah itu menguji takwa kita. Kalau masalah bisa cepat selesai, insyaallah itu tanda takwa kita bagus,” ujarnya.
Dr Saad, yang juga membidangi Kepesantrenan, Tabligh, Dakwah Komunitas, dan Pembinaan Haji-Umrah di PP Muhammadiyah, memberikan dorongan agar pengurus PWM selalu kritis dalam menyikapi kondisi sekitar.
“Kalau PWM merasa tidak ada masalah, maka buatlah masalah, atau jangan-jangan ada masalah tapi sampean nggak faham kalau itu masalah,” tambahnya sambil tersenyum, disambut tawa para hadirin.
Ia juga berpesan agar perkembangan fasilitas pendidikan Muhammadiyah di Benjeng dapat terus berlanjut.
“Nanti kalau saya datang lagi, gedung ini harus berubah lebih baik. Saya minta dewan yang hadir di sini tidak hanya sekedar hadir, tapi juga berperan aktif,” tegasnya.
Dalam bagian akhir tausiyahnya, Dr Saad menyebutkan lima keutamaan dari menghadiri kajian, di antaranya:
- Dimudahkan jalan menuju surga (tashilu thoriqil Jannah). “Kadang-kadang karena ngantuk saat kajian, tapi Allah terkesan karena kita tetap bertahan mendengarkan tausiyah,” ucapnya.
- Ketenangan jiwa (assakiinah). Menurutnya, kesehatan fisik dimulai dari kesehatan jiwa. “Jiwa yang sehat adalah jiwa yang bebas dari iri, dengki, dan pesimisme. Kalau jiwa kita sehat, insyaallah fisik kita juga sehat,” jelasnya.
- Rahmat Allah akan ditambahkan kepada mereka yang mengikuti kajian.
- Malaikat akan didatangkan untuk menyertai mereka.
- Allah menyebut-nyebut dan membanggakan mereka di hadapan para malaikat. Dr. Saad menekankan bahwa dalam hadis disebutkan, tidak ada ungkapan setelah kajian harus paham. “Yang penting adalah prosesnya,” katanya.
Dr Saad juga menekankan agar setiap doa atau ucapan, seperti “Insya Allah”, diucapkan dengan optimisme.
“Saya selalu berusaha untuk tepat waktu. Kalau diundang pukul 06.00, saya akan katakan, insya Allah pukul 05.45 saya akan sampai. Dan 90 persen itu terjadi,” katanya dengan semangat.
Kajian ini diakhiri dengan doa bersama, memohon agar Allah senantiasa memudahkan segala urusan umat.
Penulis Ain Nurwindasari Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun