Perempuan Berkemajuan dalam Gerakan Anti-Korupsi: Peran Strategis Aisyiyah untuk Indonesia Maju

Levina Yustitianingtyas - Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya

Penulis Levina Yustitianingtyas - Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya

PWMU.CO - Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1917 telah memainkan peran signifikan dalam berbagai bidang sosial dan kemasyarakatan di Indonesia. Sebagai bagian dari organisasi yang berakar kuat pada nilai-nilai Islam, Aisyiyah tak hanya terlibat dalam pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan, tetapi juga menunjukkan peran aktif dalam isu-isu kebangsaan, termasuk dalam gerakan kampanye anti korupsi.

Hasil dari Muktamar Aisyiyah ke 48 adalah meningkatkan peran Perempuan berkemajuan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan korupsi serta keterlibatan dalam mewujudkan tata Kelola pemerintahan yang bersih. Aisyiyah mengedepankan pendekatan berbasis nilai-nilai Islam dalam kampanye anti korupsi. Korupsi dipandang sebagai perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, yang mengutamakan keadilan, kejujuran, dan integritas.

Aisyiyah, dalam ceramah dan kegiatan dakwahnya, senantiasa menekankan pentingnya membersihkan diri dari perilaku korup dan mengajak umat untuk menjalankan kehidupan yang amanah. Sebagai organisasi yang berfokus pada pendidikan perempuan, Aisyiyah berperan penting dalam membangun kesadaran masyarakat bahwa korupsi merupakan dosa sosial yang merugikan umat.

Melalui pendekatan agama, Aisyiyah mampu menyentuh akar moralitas, sehingga masyarakat lebih sadar akan bahaya korupsi yang menghancurkan tatanan sosial.

Pendidikan Anti-Korupsi

Aisyiyah memahami pentingnya pendidikan sebagai salah satu cara paling efektif dalam pencegahan korupsi. Oleh karena itu, organisasi ini memfokuskan banyak kegiatannya pada penguatan kesadaran anti korupsi melalui pendidikan. Salah satu wujud konkret dari inisiatif ini adalah penyelenggaraan seminar, pelatihan, dan diskusi mengenai dampak korupsi terhadap kehidupan masyarakat dan pentingnya transparansi serta akuntabilitas.

Aisyiyah juga berupaya mendorong para pendidik di berbagai sekolah Muhammadiyah untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada anak didik sejak dini. Melalui program ini, diharapkan generasi muda tumbuh dengan kesadaran moral yang kuat dan menjadi agen perubahan dalam melawan korupsi di masa depan.

Sebagai organisasi perempuan, Aisyiyah sangat menekankan pentingnya peran perempuan dalam gerakan anti korupsi. Mereka percaya bahwa perempuan, sebagai ibu dan pendidik pertama dalam keluarga, memiliki peran kunci dalam membentuk karakter anak-anak mereka, termasuk membangun kesadaran akan pentingnya integritas.

Dalam konteks sosial yang lebih luas, Aisyiyah juga mengajak perempuan untuk berperan aktif dalam pengawasan kebijakan publik, terutama dalam pengelolaan anggaran daerah dan pelayanan publik. Perempuan di bawah payung Aisyiyah didorong untuk berani bersuara dan melaporkan segala bentuk penyimpangan yang terjadi, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun pemerintahan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Aisyiyah juga membangun kerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah dan swasta, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk memperkuat gerakan anti korupsi di Indonesia. Kemitraan ini mencakup penyelenggaraan program-program edukasi dan kampanye di berbagai daerah, serta memfasilitasi pelibatan masyarakat dalam mengawal proses pemberantasan korupsi.

Pemberdayaan Perempuan

Selain dengan KPK, Aisyiyah juga bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) anti-korupsi dalam kampanye bersama, seperti kampanye "Saya Perempuan Anti Korupsi" (SPAK) yang bertujuan memberdayakan perempuan dalam pencegahan korupsi di tingkat rumah tangga dan komunitas. Berikut sasaran kegiatan Aisyiyah yang berfokus pada gerakan anti-korupsi:

Edukasi dan Sosialisasi Anti-Korupsi. Aisyiyah mengadakan seminar, lokakarya, dan diskusi publik terkait anti-korupsi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan, tentang bahaya korupsi dan dampaknya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Mereka mengajak peserta untuk memahami mekanisme pelaporan tindak korupsi dan pentingnya integritas.

Penguatan Peran Perempuan dalam Pencegahan Korupsi. Aisyiyah mendorong keterlibatan perempuan dalam pencegahan korupsi, terutama dalam keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini mencakup pelatihan bagi ibu-ibu dalam keluarga untuk mendidik anak-anak tentang nilai-nilai kejujuran dan pentingnya menjauhi perilaku koruptif sejak dini.

Pendidikan Moral dan Agama. Aisyiyah mengintegrasikan nilai-nilai anti-korupsi dalam pendidikan agama dan moral, baik melalui sekolah-sekolah Muhammadiyah maupun pengajian-pengajian yang diadakan oleh Aisyiyah. Nilai kejujuran, tanggung jawab, dan akuntabilitas ditekankan dalam berbagai kegiatan keagamaan.

Contoh kegiatan yang telah dilakukan Aisyiyah pada hari Sabtu, 12//10/2024 melalui Majelis Hukum dan HAM (MHH) Pimpinan Pusat Aisyiyah bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta mengadakan webinar dengan tema “Mencari Model dan Stretegi Gerakan Anti Korupsi yang Efektif dan Inovatif” dengan narasumber dari MHH PP Muhammadiyah, KPK dan ICW.

Berbagai sasaran kegiatan yang dilakukan menunjukkan bahwa Aisyiyah tidak hanya fokus pada pemberdayaan perempuan secara umum, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari korupsi. Aisyiyah juga terlibat aktif dalam advokasi kebijakan publik, khususnya terkait dengan penguatan sistem pengawasan dan transparansi dalam pemerintahan. Kerja sama ini membantu memperkuat jaringan dan pengaruh Aisyiyah dalam gerakan anti korupsi di tingkat nasional.

Penyebaran Pesan Anti Korupsi melalui Media Sosial dan Dakwah

Selain kegiatan lapangan, Aisyiyah memanfaatkan platform media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan anti korupsi. Dengan jaringan yang kuat dan pengikut yang luas, kampanye anti korupsi Aisyiyah dapat menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas, terutama generasi muda yang aktif di media digital. Dalam dakwahnya, Aisyiyah juga kerap menyisipkan materi-materi yang menekankan bahaya korupsi dan pentingnya nilai-nilai kejujuran serta tanggung jawab sosial.

Pendekatan ini membuat kampanye anti korupsi menjadi lebih efektif, karena terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari umat. Aisyiyah, sebagai bagian dari gerakan Muhammadiyah, telah menunjukkan kontribusi nyata dalam upaya melawan korupsi di Indonesia.

Dengan memanfaatkan kekuatan dakwah, pendidikan, pemberdayaan perempuan, serta kemitraan dengan lembaga-lembaga strategis, Aisyiyah terus mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam rangka menciptakan masyarakat yang bebas dari korupsi. Melalui kerja keras dan dedikasinya, Aisyiyah berperan penting dalam menciptakan tatanan sosial yang lebih bersih dan berkeadilan di Indonesia. (*)