PWMU.CO – Tim Perguruan Pencak Silat Tapak Suci Sidoarjo memasang target juara umum pada Turnamen Nasional Pencak Silat Yogyakarta Championship 2017 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 14-15 Oktober 2017.
Tim Tapak Suci Sidoarjo berkekuatan 48 atlet. Mereka terdiri dari 10 atlet dari SMP Muhammadiyah 1 (Musasi), 1 SMP Muhammadiyah 2, 1 Pondok Pesantren An Nur dan selebihnya dari SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA). Mereka akan ikut di nomor tarung maupun pencak seni. Tim diarsiteki duet pelatih berdarah dingin, Ahmad dan Kanda Iwanta.
(BACA: Cinta, sang Petapak Suci Peraih Emas JKTC7: Angin Mamiri yang Berubah Badai Gurun)
Ahmad yang dihubungi Rabu (11/10), mengatakan, untuk meraih juara umum berarti harus bisa merebut medali sebanyak-banyaknya. Harapan meraih medali emas lebih ditumpukan kepada atlet-atletnya yang sudah berpengalaman. Di antara atlet yang diharapkan adalah Al Uyuna Galuh Cintania dari SMP Musasi dan M Novenza Priayudha dan M Isra Maulana dari SMAMDA. Ketiganya meraih medali emas di JKTC 2017.
Di samping itu juga ada atlet-atlet yang berprestasi meraih perak dan perunggu di JKTC 2017 maupun Sidoarjo Championship seperti Putri, Mamun.
Tetapi bukan berarti atlet baru tidak dijagokan. Bisa saja atlet baru bisa menjadi kuda hitam di turnamen ini. Karena juga banyak atlet baru berbakat.
(BACA JUGA: Tim Tapak Suci Sidoarjo Sabet 3 Emas, Sempat Dijamu di Kediaman Mendikbud)
Kanda Iwanta mengakui, kesiapan tim memang agak terganggung dengan jadwal yang semula direncanakan 28-29 Oktober menjadi 14-15 Oktober. Berarti anak-anak kehilangan latihan selama 2 pekan. Apalagi sebagian atletnya juga tidak bisa berlatih penuh karena juga harus konsentrasi di Muhammadiyah Education (ME) Award, akhir September lalu.
Ditanya tentang lawan-lawan yang akan dihadapi atletnya, Ahmad mengakui, kekuatannya imbang karena kebanyakan berasal dari perguruan Muhammadiyah. Berbeda dengan di JKTC yang relatif heterogen. (*)