PWMU.CO – Pada Jumat (11/10/2024), menjadi hari istimewa bagi enam santri MBS Mas Mansyur Ngawi: Syifa, Dhiya’, Tama, Aqsho, Khansa, dan Faruq.
Bersama dua ustadz pembimbing, Ustadz Ridzwan dan Ustadz Permadi, mereka memulai pendakian Gunung Lawu setelah mendapat pengiringan dari Direktur MBS, Ustadz Budi Sunariyanto, yang memberikan pesan penting tentang menjaga sholat dan etika pendakian.
Setelah melaksanakan sholat Subuh, rombongan berangkat dari Basecamp Candi Ceto, siap menghadapi perjalanan sekitar 8 hingga 10 jam.
Meskipun medan menantang, suasana ceria selalu menyertai mereka. Setiap kali tiba waktu sholat, mereka berhenti untuk beribadah, menegaskan pentingnya spiritualitas dalam perjalanan.
Salah satu momen berkesan adalah saat mereka tiba di Warung Mbok Yem, tempat legendaris bagi pendaki. Makan siang sederhana di sana memberikan energi baru untuk melanjutkan perjalanan ke puncak.
Setelah 10 jam pendakian, mereka akhirnya mencapai puncak Gunung Lawu. Pemandangan menakjubkan dan rasa syukur atas kebesaran Tuhan menyambut mereka. Malam itu, mereka berkemah di puncak, menikmati keheningan dan keindahan alam.
Pagi harinya, setelah sarapan, mereka memulai perjalanan turun. Meskipun melelahkan, semangat mereka tetap terjaga. Menjelang Maghrib, rombongan tiba kembali di Basecamp Candi Ceto, dengan hati yang penuh kepuasan.
Sesampainya di Pondok MBS Mas Mansyur Ngawi, para santri disambut senyuman puas. Pengalaman mendaki ini mengajarkan mereka tentang keagungan alam dan kedekatan dengan Tuhan.
“Tadabbur alam memang melelahkan, tapi kebahagiaan yang didapat tak ternilai,” ungkap Syifa.
Perjalanan ini bukan hanya tentang mendaki, tetapi juga latihan spiritual dan penghayatan akan ciptaan Tuhan. Para santri berhasil menaklukkan Gunung Lawu, membawa pulang pengalaman berharga dan kebahagiaan abadi.
Penulis Budi Abu Azzam Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan