Metode Deteksi Kanker Payudara
Metode lain yang tersedia adalah mamografi, yaitu teknik pencitraan dengan sinar-X untuk memeriksa kondisi payudara. Mamografi memungkinkan deteksi dini benjolan atau perubahan kecil yang belum dapat teraba secara fisik.
“Untuk wanita dengan risiko rata-rata, disarankan melakukan mamografi mulai usia 40 tahun, meskipun frekuensi dan usia dapat bervariasi tergantung pada rekomendasi medis dan faktor risiko pribadi,” paparnya.
Syuhrotut menambahkan bahwa selain mamografi, ultrasonografi payudara juga sering digunakan sebagai metode pelengkap. Teknik pencitraan ini memanfaatkan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran kondisi payudara.
“Ultrasonografi sering digunakan sebagai pelengkap mamografi, terutama untuk menilai benjolan yang ditemukan,” jelasnya.
Masyarakat juga dapat memilih MRI payudara sebagai opsi pemeriksaan. Metode ini umumnya digunakan pada wanita dengan risiko tinggi terkena kanker payudara atau untuk menilai lebih lanjut hasil dari mamografi dan ultrasonografi.
“MRI payudara ini menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar rinci dari payudara,” imbuhnya.
Metode lain yang dapat dilakukan adalah biopsi. Apabila pemeriksaan dan pencitraan menunjukkan adanya tanda-tanda mencurigakan, biopsi mungkin diperlukan. Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel jaringan dari payudara untuk dianalisis di laboratorium guna memastikan keberadaan sel kanker.
Diharapkan, berbagai upaya deteksi dini dan pemeriksaan tersebut dapat membantu mencegah kematian akibat kanker payudara dan menyelamatkan nyawa. (*)
Penulis Amanat Solikah Editor Azrohal Hasan