Inovasi Pendidikan
Sementara itu, hadir Ass. Prof Lynde Tan dari Western Sydney University, Australia yang menjelaskan mengenai penggunaan Augmented Reality (AR) dalam literasi dasar yang sesuai dengan tantangan pendidikan Indonesia. Berdasarkan penelitiannya, Lynde menjelaskan bahwa para murid yang ada dirisetnya merupakan mereka yang berasal dari golongan sosial-ekonomi yang rendah. Sehingga mereka juga tak punya privelese akses ke sumber daya digital.
“Saya melihat bagaimana gim-gim seperti Pokemon Go bisa sangat interaktif. Saya merasa bahwa ini bisa menjadi gerbang pendidik bahasa dan literasi untuk memastikan bahwa siswa-siswi mereka memiliki skill-skill yang mumpuni. Terutama untuk menghadapi dunia digital yang serba kompleks,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Lynde Tan juga menunjukkan bagaimana menggunakan AR secara praktis di sekolah. Misalnya yang sudah ia lakukan seperti menghadirkan binatang-binatang dan kebun binatang di sekolah melalui teknologi AR.
“Maka guru yang mampu menggunakan teknologi dengan efektif perlu memastikan bahwa mereka benar-benar bisa mengintegrasikan teknologi, pedagogi, dan content knowledge,” tegasnya mengakhiri.
Adapun para konferensi internasional itu, hadir sederet pembicara ahli yang menyampaikan berbagai penelitian menarik. Mulai dari Rima Sotlikova PhD dari Webster University in Tashkent, Brian Fairman PhD dari James Cook University, Australia, Ass. Prof Aziah Ismail dari Malaysia, serta Prof Dwi Poedjiastutie dan Prof Mohammad Syaifuddin dari UMM. (*)
Penulis Hassan Al Wildan Editor Amanat Solikah