PWMU.CO – Direktur SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita), Edwin Yogi Laayrananta, MIKom, hadir dalam acara pelantikan bersama organisasi otonom (Ortom). Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Mas Mansyur, kompleks Masjid Al Manar, Taman Sepanjang, Sidoarjo, pada Selasa (15/10/2024).
SMA Muhammadiyah 1 Taman telah menentukan ketua umum PR IPM, ketua Qobillah, dan Ketua Tapak Suci Putera Muhammadiyah untuk periode 2024-2025 melalui pemilihan E-Voting beberapa pekan lalu yang diselenggarakan dalam Musyawarah Ranting (Musyran). Ketua Umum PR IPM yang terpilih adalah Abir Abisali Abrisam, sedangkan Satria Putra Bayu Samudera Setyawan terpilih sebagai ketua Qobillah, dan Muhammad Azhar Shouma Pratigyo sebagai Ketua Tapak Suci Putera Muhammadiyah Cabang SMA Muhammadiyah 1 Taman.
Di hadapan ratusan tamu undangan, Edwin menyampaikan pesan bahwa dalam organisasi Muhammadiyah, mulai dari tingkat ranting hingga pusat, jabatan tidak untuk dicari, diperebutkan, atau dikuasai. Menurutnya, perebutan jabatan menciptakan ironi di dalam organisasi.
“Jabatan di Muhammadiyah tidak untuk diambil, direbut, atau diharap-harapkan. Selama pengalaman saya, mereka yang merebut atau mengharapkan jabatan di Muhammadiyah cenderung tidak sukses dalam kepemimpinannya,” ujarnya.
Edwin menekankan bahwa di Muhammadiyah, jabatan tidak sepatutnya diperebutkan atau diminta. “Ketika kita ditunjuk untuk memimpin Ortom atau amal usaha Muhammadiyah dalam musyawarah, yang harus dilakukan adalah memegang amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya menjalankan amanah dengan baik. “Dalam konteks musyawarah di Muhammadiyah, proses pemilihan sedikit berbeda dengan pemilihan dalam pemerintahan seperti pemilihan bupati, wali kota, atau presiden. Pemilihan di Muhammadiyah dilakukan melalui musyawarah, bukan voting, sehingga yang dipilih adalah tim formatur, bukan ketua umum,” jelas Edwin.
Ia menggambarkan bahwa di Muhammadiyah, kepemimpinan bersifat kolektif kolegial. “Tidak ada satu matahari yang menyinari semua orang, tetapi bersama-sama kita menjadi matahari yang menyinari semuanya,” ungkapnya.
Edwin menegaskan bahwa mereka yang mengharapkan jabatan akan tergeser dengan sendirinya, dan jika terpilih, kepemimpinannya kemungkinan besar tidak akan berjalan dengan baik.
“Kepemimpinan yang baik adalah yang mampu mempersiapkan generasi selanjutnya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya,” tambahnya.
Ia juga menyatakan rasa bangganya terhadap anak-anak yang telah menunjukkan prestasi dalam acara tersebut, meskipun dihadapkan dengan berbagai keterbatasan. Menurutnya, hal ini menunjukkan kemampuan anak-anak untuk tampil positif.
“Gerakan yang dilakukan oleh rekan-rekan Ortom di Muhammadiyah, khususnya di Smamita, sangat penting. Jika tidak didukung oleh orang-orang yang memiliki ideologi kuat dan pengetahuan yang matang, gerakan ini tidak akan berjalan. Oleh karena itu, mereka yang terpilih dalam pemilihan ini adalah bagian dari dakwah dan pergerakan Muhammadiyah, dan Ortom ini memiliki peran yang sangat penting,” jelasnya.
Di bawah kepemimpinan yang baru dilantik, Edwin mewakili pihak sekolah meminta para siswa untuk tetap berkomitmen dan terus berjuang dalam mengembangkan dakwah Muhammadiyah. “Hal ini adalah upaya untuk menunjukkan sikap dan perilaku seorang pelajar Muhammadiyah yang mampu menjadi teladan bagi teman-temannya,” tutup Edwin, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Kader PCM Sepanjang. (*)
Penulis Nashiiruddin Editor Wildan Nanda Rahmatullah