PWMU.CO – Sekolah Islami Bernuansa Bahari SD Muhammadiyah 9 Surabaya melaksanakan kegiatan Perkemahan Pandu Pengenal Hizbul Wathon yang dilaksanakan di Bumper Advent Mahanaim Pasuruan Jawa Timur pada Rabu-Kamis (16-17/10/2024).
Kegiatan tersebut diikuti siswa dari kelas 4, 5, dan 6. Siswa juga dikenalkan dan diajarkan cara memasang tenda yang baik dan benar. Selain itu kegiatan ini juga memberikan pengalaman yang baru bagi setiap siswa untuk mampu meningkatkan kemandirian.
Kepala sekolah SD Muhammadiyah 9 Surabaya Aris Wahyuningsih SPd menyampaikan, kegiatan perkemahan pandu pengenal hizbul wathan yang kita lakukan selama 2 hari ini kita laksanakan dilokasi yang lebih jauh dari biasanya yakni di Bumper Advent Mahanaim Pasuruan.
“Pengalaman pertama bagi sekolah mengadakan perkemahan di luar kota. Kegiatan ini tentunya memiliki banyak tujuan diantaranya untuk melatih kemandirian anak-anak SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Dengan adanya kegiatan ini harapan Bapak Ibu guru anak-anak mampu menjadi generasi tangguh yang bisa bertahan dalam berbagai keadaan,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemilihan lokasi kemah di luar kota ini juga bukan tanpa alasan. Mengenalkan alam dan menunjukkan keagungan ciptaan Allah Swt agar anak-anak bisa lebih bersyukur dan lebih mencintai alam merupakan alasan kami dalam memilih lokasi perkemahan.
Menurutnya, selama 2 hari ini anak-anak kita ajak untuk belajar yang berbeda dari biasanya. Mulai dari suasana yang biasanya kita belajar di lingkungan sekolah. Namun 2 hari ini kita belajar di daerah dataran tinggi hal tersebut membuat anak-anak begitu antusias dalam mengikuti kegiatan perkemahan
“Namun kegiatan ini tidak semulus yang kita bayangkan, kehawatiran wali murid karna pemilihan lokasi yang jauh membuat pihak sekolah berusaha keras untuk meyakinkan wali murid agar memberikan restu kepada anak-anak dalam mengikuti kegiatan Siswa,” tambahnya.
Kegiatan di perkemahan juga sangat seru, anak-anak terlihat begitu happy dalam mengikuti kegiatan. Kalau di sekolah anak-anak belajar membaca buku tapi hari ini anak-anak belajar membaca alam, membaca lingkungan sekitar, belajar disiplin, tanggung jawab dan tidak mudah pantang menyerah.
“Indikator keberhasilan dari kegiatan ini ketika anak-anak pulang dari perkemahan dan bisa berubah menjadi anak yang lebih baik dari pada sebelumnya, lebih mandiri, dan tidak manja. Jika anak-anak pulang dengan keadaan yang sama dengan sebelumnya maka kegiatan kemah kita belum dikatakan berhasil,” Pungkasnya. (*)
Penulis Nashiiruddin Editor Amanat Solikah