PWMU.CO – Zionis Israel mengonfirmasi bahwa mereka berhasil membunuh Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, dalam serangan yang terjadi pada Kamis (17/10/2024). Sinwar menggantikan Ismail Haniyeh, yang juga tewas pada Juli 2024.
Yahya Sinwar lahir di kamp pengungsi Khan Younis, Gaza, Sinwar bergabung dengan Hamas sejak awal berdirinya pada tahun 1987.
Ia dikenal sebagai otak dari strategi perlawanan Hamas, serta memimpin unit intelijen yang krusial. Sinwar merupakan lulusan Universitas Islam Gaza dan menguasai Bahasa Ibrani setelah menghabiskan 23 tahun di penjara Israel.
Kiprah dan Pengaruhnya
Sinwar menjalani hukuman seumur hidup karena pembunuhan dua tentara Israel, dan menjadi pejabat senior dalam pertukaran tahanan Gilad Shalit pada 2011.
Ia juga pernah menjabat sebagai komandan Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Setelah kematian Haniyeh, Sinwar mengambil alih posisi Kepala Biro Politik Hamas. Ia dikenal sebagai sosok yang tegas dan tanpa kompromi, serta memiliki hubungan dekat dengan Iran.
Militer Israel menyebut Sinwar sebagai ‘otak’ di balik serangan 7 Oktober 2023. Meski sebelumnya beberapa kali dinyatakan tewas, ia terus berhasil lolos. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pernah menyebutnya sebagai ‘singa yang bersembunyi di sarang gelap’.
Kini, dengan kematian Sinwar, Israel mengklaim telah menghapus salah satu tokoh paling berpengaruh dalam Hamas.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan