PWMU.CO – Khatib Jumat, Taufiqur Rohman MPdI menyerukan kepada umat Islam untuk bekerja keras, Jumat (18/10/2024).
Hal itu disampaikan saat dia berkhotbah di masjid Al-Huda Sumberjo Srono Banyuwangi di hadapan jamaah Muhammadiyah Ranting Kepundungan.
Pukul 11.15 WIB pelaksanaan ibadah Jumat dimulai. Ustadz Taufiq panggilan akrabnya mengawali khotbahnya dengan mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah SWT, karena masih diberi kesempatan sehingga dapat hadir di majelis Jumat ini.
“Alhamdulillah, kita masih mendapat hidayah dengan dilapangkan hati untuk memenuhi panggilan Jumat ini,” ujarnya.
Setelah mewasiatkan takwa pada jamaah, dia membacakan ayat al-Quran Surat al-Jumuah 9-10. Di ayat tersebut menjelaskan panggilan Allah, khususnya pada orang-orang yang beriman agar menghadiri seruan ibadah shalat Jumat. Dengan meninggalkan segala bentuk jual beli.
Menurutnya, kata jual beli tersebut merupakan representasi dari beragam aktivitas manusia dalam hidup ini. Ia mewakili aktivitas lain, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, dan lainnya. Semua itu harus ditinggalkan sementara, karena harus menunaikan ibadah Jumat dulu.
Selanjutnya, Taufiqur Rohman yang juga Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi itu membacakan kelanjutan ayat, yakni di ayat 10 yang menjelaskan agar orang mukmin untuk segera beraktivitas kembali.
Dengan bertebaran ke bumi mencari karunia Allah sesuai profesinya masing-masing, usai menunaikan shalat Jumat. Sambil dia mengutip hadis nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah Ra agar umat ini bersemangat melakukan hal yang bermanfaat, meminta bantuan kepada Allah, dan jangan malas.
Dia pun menyampaikan keutamaan bekerja keras bagi orang yang beriman. Yaitu, mendapatkan pahala lebih besar dari sedekah. Sebagaimana hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
“Harta yang dikeluarkan sebagai makanan untukmu dinilai sebagai sedekah untukmu. Begitu pula makanan yang engkau beri pada anakmu, itu pun dinilai sedekah. Begitu juga makanan yang engkau beri pada istrimu, itu pun bernilai sedekah untukmu. Juga makanan yang engkau beri pada pembantumu, itu juga termasuk sedekah.”
Di samping bekerja keras, seorang mukmin diharapkan tetap berdzikir kepada Allah sebanyak-banyaknya. Bahkan di setiap pekerjaannya, hendaknya teraplikasikan nilai-nilai keIslaman, seperti kejujuran dan keadilan.
Mengakhiri khotbahnya, Taufiqur Rohman mendoakan jamaah.
“Semoga hadirin selalu mendapatkan hidayah Allah, sehingga dalam beraktivitas tetap berada di jalan yang diridhai Allah,” doanya.
Penulis Ghulam Bana Islama Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun