PWMU.CO – Kajian Jumat Pagi (Jumpa), Program Majlis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat di Masjid Takwa, Kajian bertema Hakekat Dunia disampaikan Ustadz Suwito, Jumat (18/10/2024).
Ustadz Suwito mengawali ceramahnya dengan memotivasi jama’ah jumpa, bahwa orang yang menuntut ilmu, maka Allah SWTakan memudahkan jalan ke surga. Maka tidak akan merugi bila kita bersabar dalam menuntut ilmu, karena manfaatnya akan kembali pada yang melakukannya.
Ustadz Suwito mengatakan, “yang mengetahui hakekat dunia itu hanya Allah SWT sebagai,ama firman-Nya dalam QS.Al Kahfi 45,”
Allah berfirman,
وَٱضۡرِبۡ لَهُم مَّثَلَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا كَمَآءٍ أَنزَلۡنَٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخۡتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلۡأَرۡضِ فَأَصۡبَحَ هَشِيمٗا تَذۡرُوهُ ٱلرِّيَٰحُۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ مُّقۡتَدِرًا
Dan buatkanlah untuk mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Al-Kahfi : 45 )
“Permisalan dunia seperti air yang turun,” lanjutnya.
Al Qurthuby menerangkan dalam tafsirnya .Kesamaan air dengan dunia, pettama Air tidak menetap dalam satu tempat, demikian dunia. Dalam kehidupan kita terkadang sehat dsn terkadang sakit. Suatu saat kita tertawa, saat yang lain kita menangis.
“Terkadang kita gembira dan terkadang susah begitulah dunia. Karena itulah hendaknya ketika dalam keadaan enak atau merasa nikmat kita bersyukur dsn bila diuji dengan tidak enak kita bersabar,” jelasnya.
Kedua, kata Al Qurthubi Air itu mengalir dan menghilang. Ketampanan seorang laki-laki kelak akan hilang menjadi tua. Ibu-ibu yang cantik suatu saat skan hilsng kecantikannya. Yang kuat menjadi lemah, yang muda menjadi tua, jabatan yang dicintai akan ditinggalkan.
“Kekayaan yang dikumpulkan akan ditinggalkan dan tidak dapat dinikmati lagi, mungkin anaknya, cucunya, bisa juga orang lain yang menikmati.
Semua tiada yang abadi, apa yang ada di dunia ini. Karena sifat dunia seperti ini, maka kita jadikan inspirasi di dunia ini berusaha maksimal, berikhtiyar dan berusaha-tawakkal untuk menjemput takdir Allah yang diridhoi-Nya,” terangnya.
Selanjutnya kata Al Qurthubi yang ketiga Memasuki air pasti basah. Dalam kehidupan ini, kita tak terlepas dari ujian yanh tak dapat kita hindari, tetapi harus dihadapi dengan kesabaran, kata Kyai Muda ini, dan membacakan QS.Surat Al-Baqarah Ayat 155
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
“Cobaan yang belum berkeluarga adalah mencari suami atau istri yang baik. Sebab jika tidak tentu mudah membuat retaknya keluarga. Oleh karena calon suami atau calon istri membekali diri dengan takwa, agar mendapatkan pasangan yang kufu,” paparnya.
Ia menambahkan, “yang sudah berkeluarga meningkatkan kesabaran yang berlapis-lapis baik suami maupun istri. Ibu ibu yang mengikuti pengajian di jumpa ini, yang merasakan manfaat adalah suami dan anak. “
Suami harus bersyukur dan berbuat baik kepada istrimya, sebagaimana dari ‘Aisyah RA meriwayatkan, Rasulullah SAW telah bersabda :
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya. Dan aku orang yang paling baik bagi keluargaku “ HR.Tirmidzi
“Ada ujian bagi orang yang beriman”, lanjutnya.
Ada ujian yang berbentuk perintah, apakah kita termasuk yang melaksanakan atau yang membangkang terhadap perintah. Melaksanakan perintah itu berat, jadi harus dibiasakan.
Ada ujian yang berbentuk larangan, juga termasuk ujian orang yang beriman. Biasanya apa yang dilarang itu mudah dilakukan dan menyenangkan, lagi pula pelakunya tanpa pertimbangan.
“Bagi orang yang beriman harus sabar dalam menjauhi atau menahan larangan, agar terjauh dari apa yang mendatangkan murka Allah SWT,” katanya.
Ada juga, fitnah dari orang Kafir . Kita sering mendengar pernyataan dari orang-orang kafir, seperti Islam Teroris, Islam fundamentalis, Islam Intoleransi dan sebagainya ini sebenarnya fitnah, karena Islam bukan seperti yang dituduhkan orang kafir.
Ada juga, Musibah yang merupakan ujian orang yang beriman itu berat tetapi diberi jalsn keluarbila tetap berada dalam ketakwaan, kesabaran dan tawakkal, dengan inilah orang yang beriman mrnjaga keimanannya, bahkan imannya meningkat karena kesabarannya.
Sebagai uraian terakhir Ustadz Suwito, persamaan keempat Air dengan dunia, sebagaimana dikatakan Al Qurtubi Air jika kita menggunakannya sesuai kebutuhan maka air akan memberikan manfaat dan bisa menumbuhkan, sebaliknya jika air digunakan berlebihan, maka dia akan mendatangkan bahaya dan membinasakan.
“Karena itulah di dunia yang fana’ ini, kita dilarang berlebih-lebihan atau melampaui batas, baik makan, minum atau lainnya,” paparnya.
Penulis Hilman Sueb Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun