PWMU.CO – SD Muhammadiyah 3 Ikrom (SD Ikrom) Taman, Sidoarjo menggelar kegiatan Keputrian Akbar dengan tema Kesehatan Organ Reproduksi, Jumat (18/10/2024).
Acara ini berlangsung pukul 11.15 WIB menjelang salat Jumat dan berakhir pada pukul 12.15 WIB setelah salat Jumat selesai.
Suryani SPdI Ketua Pelaksana sekaligus guru Ismuba, menerangkan bahwa Keputrian Akbar ini adalah salah satu kegiatan yang menunjang program keputrian yang selama ini dilaksanakan di SD Ikrom.
Kegiatan ini memberikan wawasan baru yang diperoleh langsung dari ahlinya dan agar kegiatan keputrian juga tidak monoton di kelas saja. Keputrian sendiri setiap Jumatnya dilaksanakan di kelas bersama wali kelas pada waktu salat Jumat.
Hal itu karena di SD Ikrom sementara ini hanya siswa laki-laki yang salat Jumat di masjid. Isi kegiatannya pun bervariasi, seperti berbagi masalah wanita dan kajian tentang fikih wanita. Meskipun masih SD, memberikan edukasi sejak dini akan sangat berguna di jenjang selanjutnya.
“Kegiatan Keputrian Akbar diikuti oleh 106 siswi dari kelas 4–6, 12 wali kelas, dan 3 guru pendamping, kemudian acara dilaksanakan di auditorium SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage,” tambah Suryani.
Pemateri Keputrian Akbar kali ini merupakan wali murid salah satu siswi SD Ikrom yang berprofesi sebagai bidan dan konselor, yaitu Aulia Yuliana Hidayati SKeb Bd.
Aulia mengawali materinya dengan mengajak seluruh siswi senam gembira agar semangat. Kemudian, berlanjut materi tentang masa remaja dan cara merawat kesehatan organ reproduksi wanita, dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.
Sesi Tanya Jawab
Suasana menjadi semakin seru karena pemateri memberikan pertanyaan dan cokelat bagi siswi yang mampu menjawabnya. Begitu pula bagi yang bertanya, Aulia juga memberinya hadiah berupa cokelat.
“Ada yang ingin bertanya?” seru Aulia.
“Oh iya, kamu yang di sana,” ujarnya sambil menunjuk siswi berkerudung merah muda.
“Apakah keputihan itu hal biasa dan tidak bermasalah?” tanya Zivanna Aisyah, siswi kelas 5.
Aulia menjelaskan bahwa setelah seorang perempuan mengalami haid, wajar jika mengalami keputihan. Selama keputihan tersebut berwarna bening dan menyerupai air, hal itu tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, jika keputihan tampak seperti bedak, berwarna kuning atau cokelat, serta menimbulkan rasa tidak nyaman, penting untuk segera memberi tahu orang tua.
Menurut Aulia, diam saja bukanlah solusi, karena kondisi tersebut mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut atau bahkan kunjungan ke fasilitas kesehatan jika diperlukan.
Aulia membuka kesempatan kembali untuk sesi tanya jawab yang kedua. “Apa tidak masalah jika kelas 2 sudah haid?” tanya Syakira Hasna Adelia Putri, siswi kelas 4.
“Pertanyaan bagus. Tentu tidak apa-apa, ya, Nak, jika haid lebih awal, karena haid itu juga tergantung makanan dan gizi yang dikonsumsi. Namun, kita harus waspada jika sampai SMA belum haid, maka perlu dibawa ke pusat kesehatan,” jelas Aulia.
Dengan pertanyaan terakhir tersebut, materi Keputrian Akbar berakhir. Para siswi melanjutkan dengan salat Dhuhur berjamaah dengan imam salah satu wali kelas 6.
Penulis Khoirun Nisa’ Editor Zahra Putri Pratiwig