Penguatan PHIWM
Ada 6 kategori lemah yang dimaksukan pada ayat tersebut dan perlu kita hindari agar generasi mendatang bisa menjadi generasi yang kuat. Yang pertama adalah Dlu’ful Aqidah (lemah Aqidah). Belajar dari Luqmanul Hakim bagaimana menanamkan aqidah yang benar kepada anak yaitu dengan tidak menyekutukan Allah, karena kesyirikan adalah termasuk kedholiman yang besar seperti yang dijelaskan dalam surah Luqman: 12.
Yang kedua adalah Dlu’ful Ibadah (lemah ibadah) yang harus kita bentengi dengan quwwatul Ibadah. Yang perlu menjadi perhatian khusus adalah ibadah Sholat, karena ibadah inilah yang pertama kali dihisab di hari qiyamat.
Sebagaimana hadis Nabi “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi”.
Yang ketiga adalah Dlu’ful Ilmi (lemah ilmu) yang harus kita bentengi dengan quwwatul ilmi. Pentingnya mewariskan ilmu pengetahuan kepada generasi Muda adalah sebuah keniscayaan. Sebagai orang tua kita harus berusaha semaksimal mungkin agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan terbaik baik pendidikan akademik maupun skill.
Yang keempat adalah Dlu’ful Maal (lemah ekonomi) yang harus kita bentengi dengan penguatan ekonomi. Maka menjadi penting bagi orangtua untuk mengajarkan kepada anak untuk memiliki jiwa interpreneur agar tidak hanya menggantungkan diri pada harta orangtua saja, tapi harus mulai belajar bagaimana untuk memperkuat perekonomian sendiri.
Yang kelima adalah Dlu’ful Jismi (lemah fisik) yang bisa kita bentengi dengan quwwtul jismi. Menyiapkan generasi yang kuat secara fisik bisa dengan memberikan makanan yang sehat dan halal.
Selain itu kita juga harus memotifasi agar merka mau untuk melakukan latihan fisik berupa kegiatan-kegiatan olahraga apalagi yang sering terjadi pada generasi saat ini adalah mager (malas gerak).
Yang keenam adalah Dlu’ful Siyasah (lemah politik) yang mana proses pengambilan keputusan dan kebijakan diambil dengan jalur politik. Dengan banyaknya generasi Islam yang ikut terjun dalam dunia politik akan mempengaruhi pengambilan kebijakan yang bepihak untuk kelangsungan dakwah Islam di negeri ini.
Di akhir penyampaian materi, Muhtar Yusuf menutup dengan doa semoga umat islam utamanya warga Muhammadiyah di cabang siman bisa terhindar dari generasi yang lemah. Allah berikan generasi yang kuat baik aqidah, ibadah, ilmu, perekonomian, dan fisiknya sehingga bisa melanjutkan dakwah pergerakan muhammadiyah. (*)
Penulis Miftahul Rahman Editor Amanat Solikah