Posisi Strategis Mantan Rektor UMM
Fauzan juga menilai, hadirnya dua kementerian yang fokus pada bidang pendidikan merupakan hasil dari pemikiran matang Presiden Prabowo dan tim. Salah satu tujuannya tentu agar bisa lebih fokus dan cepat dalam menangani persoalan-persoalan yang muncul. Dengan begitu, akan muncul banyak solusi yang tepat bagi masalah-masalah di bidag pendidikan.
Sebelumnya, sosok Fauzan memang selalu memegang posisi-posisi yang strategis, baik di UMM, Muhammadiyah, maupun organisasi lain. Misalnya saja menjadi dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) UMM selama dua periode, yakni pada 2005 hingga 2012. Kemudian juga mengemban tugas sebagai wakil rektor II Kampus Putih dan kemudian diangkat menjadi rektor UMM selama dua periode, sejak 2016 hingga 2024.
Prof Fauzan dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan tidak neko-neko. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Humas UMM Dr M. Isnaini MPd. Menurutnya, Fauzan selalu memunculkan gagasan dan ide yang memiliki nilai kebaruan, utamanya dalam pengembangan dunia pendidikan. Misalnya melalui program Center of Excellence (CoE) yang menjembatani mahasiswa, kampus dan industri. Membantu mahasiswa belajar skill yang dibutuhkan masyarakat dan industri.
“Kemudian juga program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat yang mendorong para pakar dan profesor untuk bisa terjun langsung ke masyarakat. Membantu, mendampingi, dan memaksimalkan potensi yang dimiliki masing-masing daerah,” tegasnya Krisna, sapaan akrabnya. (*)
Penulis Hassan Al Wildan Editor Amanat Solikah