PWMU.CO – Pertemuan Corps Mubalighot Aisyiyah (CMA) ke-3 Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur berlangsung pada Ahad (20/10/2024).
Kali ini, CMA Balapan (Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, dan Pasuruan) mendapat kepercayaan untuk adakan pertemuan tersebut.
Kota Probolinggo, tepatnya di TK Aisyiyah Bustanul Athfal I, Jalan KH Mansyur nomor 109, Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, menjadi tuan rumah acara.
Ketua PWA Jawa Timur Dra Rukmini MAP, hadir untuk memenuhi undangan pertemuan tersebut. Lengkap rasanya jika beliau hadir di tengah-tengah warga Aisyiyah untuk memberikan materi serta penguatan bagi mubalighot Aisyiyah. Ia menyampaikan seputar Fiqh Ad-Dakwah.
Dra Rukmini MAP mengawali pembicaraannya dengan menyapa para mubalighot Aisyiyah dengan pertanyaan, “Apa itu mubalighot?” katanya untuk mencairkan suasana.
“Seseorang yang berdakwah, menyampaikan pengetahuan islami,” jawab beberapa peserta.
“Mubalighot itu ya ibu-ibu sekalian yang ada di ruangan ini. Karena setiap hari memberikan dakwah di berbagai bidang dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Ia mengingatkan kembali tentang pentingnya peran mubalighot yang tidak hanya terbatas pada kegiatan keagamaan formal, tetapi juga dalam menjalankan peran dakwah sehari-hari.
Keutamaan dalam Al-Kahfi
Setelah itu, Dra. Rukmini juga membicarakan keutamaan dalam al-Kahfi.
“Apakah setiap Jumat sudah membaca surat Al-Kahfi? Mengapa? Apa makna di dalamnya?” tanya beliau lagi.
“Membaca surat al-Kahfi merupakan anjuran dari Rasulullah Saw untuk mendapatkan ampunan dosa dari Allah dan terhindar dari fitnah dajjal.
Tak hanya itu, namun akan disinari cahaya di antara dua Jumat serta mendapatkan syafaat di hari kiamat,” jelas Ketua PWA Jawa Timur itu.
Ada beberapa kisah yang terkandung dalam Surat Al-Kahfi, yaitu:
- Kisah Ashabul Kahfi, yaitu tujuh pemuda dan seekor anjing yang tertidur di dalam gua.
- Kisah Nabi Musa As dan Khidir yang mengajarkan tentang kesabaran.
- Kisah dua orang pemilik kebun dengan kondisi ekonomi yang berbeda; yang satu kaya namun musyrik, dan yang satu lagi miskin namun beriman kepada Allah.
- Kisah Dzulqarnain yang mengajarkan bahwa ada situasi di mana kita berkumpul dengan masyarakat luas, sehingga jika ada yang belum memahami terkait komunikasi, maka Mubalighot harus menyatukan dengan bahasa al-Quran.