Aktivitas Pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah
Termasuk aktivitas pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah sejak di pusat hingga ke ranting, benar-benar berusaha mengamalkan wal Ashr atau disiplin waktu dan disiplin kegiatannya. Apalagi para pimpinan persyarikatan di semua tingkatan itu menjadi Uswatun Hasanah atau suri teladan dalam pengamalan Al Islam dan ke Muhammadiyahan.
Bahkan para pemimpin Muhammadiyah dan Aisyiyah juga harus menjadi suri teladan bagi jamaah dan anggotanya dalam merealisasikan disiplin waktu dengan menunaikan shalat lima waktu secara berjamaah. Karena itu membuat pengaturan waktu kegiatan acara dan upacara apapun dalam persyarikatan tidak akan berbenturan atau melanggar waktu waktu ibadah shalat.
Demikian juga bagi mereka yang hoby olah raga dan menonton pertandingan sepak bola dan olah raga lainnya, sudah seharusnya memperhatikan waktu waktu ibadah shalat berjamaah di masjid, termasuk shalat malam (tahajud atau qiyamul lail). Hendaknya tidak sampai karena asyiknya menonton bola dan cabang olah raga lainnya, mereka lupa akan disiplin waktu ibadah dan kegiatan persyarikatan yang harus ditunaikannya.
Memang asyik menonton bola bagi mereka yang hoby, bisa membuat dirinya lalai pada wal Ashr, atau disiplin waktu beribadah dan beramal shaleh dalam persyarikatan. Termasuk asyik mendengarkan musik ketimbang lantunan ayat ayat al Quran yang dibacakan oleh Qari dengan indahnya. Tentu ini pun perlu menjadi perhatian para pemimpin dan jamaah Muhammadiyah dan Aisyiyah dimanapun mereka berada.
Islam tidaklah melarang setiap ummatnya termasuk keluarga besar persyarikatan untuk menyalurkan hoby dan merasa asyik menonton olah raga dan mendengarkan musik yang membuat sehat dan bugar. memperhalus rasa dan menyukai keindahan. Namun rasa asyik hendaknya tidak sampai melupakan wal Ashr, yakni disiplin waktu, baik dalam beribadah dan beramal shaleh, maupun dalam melaksanakan kegiatan di Muhammadiyah dan Aisyiyah.