PWMU.CO – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur nomor urut 2, Emil Elestianto Dardak mengatakan bahwa visi yang diusung oleh Paslon nomor urut 2 untuk dipanen nanti di tahun 2045.
“Sebagaimana orang sekolah, kalian yang mengenyam pendidikan dasar, menengah, kan dipanennya ketika sudah kuliah nanti,” ungkap Emil dalam Adu Gagas Pilgub jatim 2024 yang digelar oleh BEM Universitas Airlangga, Sabtu (26/10/2024).
Emil menekankan bahwa demi mewujudkan visi Jawa Timur yang mencapai kemajuan pada tahun 2045 salah satunya adalah menjaga kesehatan ibu dan anak.
“Menjaga kesehatan ibu hamil dan anak usia balita mesti diperhatikan, demi mewujudkan kehidupan yang berkelanjutan,” ujar Emil dalam acara yang digelar di Auditorium Pranggodigdo lantai 12 Gedung Pranggodigdo Kampus B Unair tersebut.
Di Jawa Timur sendiri, kata Emil, ketimpangan antara kota dan desa sangat besar.
“Angka ketimpangan antara kota dan desa di Jawa Timur sangat besar. Sebut saja pengangguran di kota angka kemiskinannya ada di kisaran 5-6%. Namun, seorang yang tinggal di desa, meski bekerja full time, angka kemiskinannya bisa mencapai 10-15%. Ketimpangan ini yang jadi PR kita,” sambung Emil.
Dia mengatakan bahwa populasi Jawa Timur mencapai 40 juta jiwa, lebih banyak dari populasi penduduk Malaysia yang hanya di kisaran 30 juta jiwa.
“Jawa Timur dengan populasi yang sebegitu banyaknya, menjadi pemasok beras terbesar di Indonesia, dan penghasil daging sapi terbanyak di Indonesia,” ungkap Emil.
Yang menjadi masalah, kata dia, Pulau Jawa terlalu padat, maka dari itu Presiden Prabowo Subianto membentuk Menteri Transmigrasi untuk memeratakan penyebaran penduduk.
“Problem Jawa Timur yang lain adalah pertumbuhan ekonominya, terutama pasca Covid-19,” katanya.
Emil menyebutkan bahwa Jawa Timur harus selalu memantau pasar. “Kita harus selalu memantau pasar, agar petani kita tidak merugi nantinya,” ujar Emil.
Dia menuturkan juga bahwa Jawa Timur menjadi penghasil barang produksi untuk nantinya disebarkan ke wilayah lain seperti Kalimantan, Sulawesi, maupun Bali dan Nusa Tenggara.
“Untuk meningkatkan ekonomi, perlu juga meningkatkan investasi. Untung, Jawa Timur menjadi penyumbang perekonomian terbesar di Pulau Jawa sebesar 24,99%,” ungkapnya.
Emil menunjukkan data bagaimana pertumbuhan indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Jawa Timur selama 5 tahun terakhir sudah menyentuh angka 74,65 persen.
“Kini, Jawa Timur menghadapi beberapa masalah-masalah baru. Mall dan pasar-pasar yang sepi serta middle class yang perekonomiannya terganggu. Ini yang menjadi PR bagi Jawa Timur berikutnya,” ujar Emil.
“Kesulitan kelas menengah ini terjadi karena perbedaan di zaman dulu, kalian lulus, nilai bagus, kerja mudah. Sekarang, persaingan semakin ketat terutama dengan perkembangan teknologi. Maka hal ini yang memunculkan kelas menengah semakin banyak,” sambungnya.
Menutup materinya, Emil mengatakan bahwa Paslon Cagub-Cawagub nomor urut 2 memiliki program Millenium Job Centre untuk membina generasi muda agar bisa bersaing menghadapi dunia kerja, dan meminimalisir kelompok medioker. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun