PWMU.CO – Adab kesopanan siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 (SMA Muha) Genteng Banyuwangi membuat Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Banyuwangi, Ahmad Jaenuri SPd MPd merasa haru dan tersentuh hatinya pada saat lawatan ke SMA Muha Genteng pada Rabu (23/10/2024).
Lawatan tersebut dalam rangka membuka acara lomba bulan bahasa yang diprakarsai oleh Musyawarah Guru-Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia jenjang SMA/MA negeri dan swasta se-Kabupaten Banyuwangi.
Ahmad Jaenuri yang saat itu tiba pada pukul 09.00 WIB langsung disambut di depan pintu masuk sekolah oleh beberapa siswa SMA Muha, termasuk duta wisata yang menjadi satu-satunya wakil dari Banyuwangi dan berhasil meraih juara dua tingkat Jawa Timur, Tegar Rizky Nur Hidayatullah dari kelas XII MIPA 3 serta Monica Aulia dari XII MIPA 1 yang merupakan salah satu dari 100 pengurus OSIS atau IPM terbaik se-Indonesia.
Saat penyambutan ini, mereka juga didampingi oleh kepala sekolah dan beberapa bapak ibu guru dari jajaran pengurus MGMP Bahasa Indonesia. Setelah itu, Ahmad Jaenuri langsung diarahkan menuju ruang rapat untuk membuka acara peringatan bulan bahasa.
Berselang tiga puluh menit, dia keluar dari meeting room dan langsung menuju ke ruang kepala SMA Muha Genteng setelah selesai membuka acara dan memberikan sambutan.
Dicegat Awak Media Lensa
Sebelum sampai diruang kepala SMA Muha, Ahmad Jaenuri dicegat oleh dua awak media ‘Lensa’, Kheysa Nelfa Arindi dari kelas XI-5 dan Natasya Octavia Putri dari kelas XI-7. Mereka merupakan anggota ekstrakurikuler jurnalistik SMA Muha Genteng. Pada kesempatan ini, beberapa siswa meminta izin untuk mewawancarainya, dengan senang hati ia mempersilahkan dan kemudian terjadilah dialog antar mereka.
“Apa kesan bapak ketika hadir di SMA Muhammadiyah 2 Genteng,” tanya Natasya
“Sangat luar biasa tampak sekali atmosfer akademiknya. Kemudian anak-anak juga kelihatan santunnya, tadi kami disapa oleh dua anak, putra dan putri Kabupaten Banyuwangi. Ini sangat luar biasa dan menunjukkan bahwa di sekolah ini, pendidikan akhlaknya ditumbuhkembangkan dan saya mengapresiasi hal ini. Saya juga berpesan kepada anak-anakku semua, nomor satukan jadikan akhlak yang baik,” ujar Ahmad Jaenuri.
“Baik terima kasih bapak atas kesan pesannya,” ungkap Natasya.
Usai wawancara, Ahmad Jaenuri didampingi oleh kepala sekolah langsung menuju ke beberapa ruangan-ruangan di SMA Muha, selang dua puluh lima menit, dia berpamitan pulang.
Pada saat di lorong pintu masuk sekolah, dia sempat berhenti sejenak karena tertarik melihat ada layar monitor yang dikiranya itu adalah layar CCTV namun setelah ditanyakan ternyata itu adalah layar absen model terbaru.
“Ini face recognition (absen wajah) beberapa tahun silam kita pakai fingerprint (sidik jari), ujar Kepala Sekolah SMA Muha, Suharyono.
Setelah dijelaskan dengan satu kalimat, Ahmad Jaenuri kemudian bertutur lalu berpamitan pulang. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Ni’matul Faizah