PWMU.CO – Santri SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin (Mubosta) Pondok Pesantren Muhammadiyah An-Nur Sidoarjo meraih juara 1 dan 2 kategori Junior Pro dalam Lomba PlayOnMu Street Mini 4 WD Champion Series pada Minggu (27/10/2024).
Kedua santri tersebut adalah Bima Wicaksana kelas 8 yang meraih juara satu sementara Muhammad Faqih Nasiruddin kelas 7 meraih juara dua.
Kegiatan yang diadakan oleh Majelis Pimpinan Daerah Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo ini digelar di lapangan basket SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Berikut Para Santri SMP Mubosta yang mengikuti Lomba PlayOnMu Street Mini 4 WD Champion Series.
Para santri yang mengikuti lomba ini adalah
1. Ahmad As’ad Faadhil Imaanuddiin kelas 9
2. Abib Alfareza Nurrudin Zaky kelas 9
3. Bima Wicaksana kelas 8
4. Ilham Ridho Akbar kelas 8
5. Arkana Putra Athallah kelas 7
6. Mochammad Fathir Affandi kelas 7
7. Muhammad Faqih Nasiruddin kelas 7
8. Haikal Aydin Tubagus Ahmad kelas 7
Mereka dengan penuh semangat dan sportivitas bertanding dalam kompetisi yang memperkenalkan PlayOnMu sebagai cabang olahraga baru yang dikembangkan oleh Muhammadiyah.
Para santri terlihat sangat antusias ketika menampilkan kemampuannya bermain dan bersaing di lapangan. Lomba ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan PlayOnMu kepada masyarakat luas serta memperkuat minat santri dalam kegiatan olahraga.
Salah satu peserta yang merupakan Santri Kelas 7, Arkana Putra Athallah mengungkapkan kebahagiaannya mengikuti kegiatan ini.
“Saya baru pertama kali mengikuti lomba. Senang sekali mengikuti lomba karena selain menambah pengalaman juga melatih sejauh mana saya bisa mengendalikan mobil Tamia saya,” ungkapnya.
PlayOnMu merupakan inovasi olahraga yang terus dikembangkan oleh Muhammadiyah. Kehadiran lomba ini diharapkan mampu meningkatkan minat generasi muda dalam berolahraga, mengasah keterampilan serta membangun karakter yang positif.
Meraih Juara
Olahraga Play-On ini belum banyak diketahui orang. Olahraga yang berada di bawah naungan Komite Olahraga masyarakat Indonesia (KORMI) tersebut, saat ini mulai ramai dikenalkan ke masyarakat.
Salah satunya Komunitas Play On Nasional yang sering memperkenalkan ke daerah-daerah. Kegiatan ini sangat menyenangkan karena tidak hanya bermain, tetapi juga berolahraga dengan menjadi joki mobil mini 4WD.
Jika ingin mengikuti olahraga rekreasi yang mengasyikkan ini, para peserta harus menggunakan sepatu running dan baju olahraga. Pemanasan pun menjadi bagian wajib untuk dilaksanakan sebelum memulai olahraga ini, yaitu sekitar 15 menit. Jika tidak, bisa fatal akibatnya. Bisa cedera pada kaki misalnya, keseleo hingga engkel mengalami dislokasi.
Dalam babak penyisihan, peserta melewati satu putaran medan dengan lintasan berkelok naik turun dan harus pawai mengendalikan mobilnya melewati semua itu untuk bisa sampai finish. Dalam babak ini, kecepatan juga menjadi sebuah penilaian.
Pendamping Kegiatan yang juga Kordinator Ekstrakurikuler, Ria Ardiyanti SPd menyampaikan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya mendampingi santri dalam lomba. Ia juga bersyukur dan gembira melihat semangat para peserta saat bermain di arena dan bisa mengalahkan lawannya.
“Pertama kalinya melihat langsung play on. Para peserta serius dan fokus untuk bisa berhasil dari start sampai finish. Hal ini membuat saya ikut tegang, tetapi alhamdulilah bisa mendapat juara 1 dan 2,” tegasnya.
Pembina ekstrakurikuler play On, Oddy menyampaikan bahwa Street mini 4WD ini terbaru. Selain mobil mainan harus dalam kondisi prima, pemiliknya juga wajib sehat.
“Bayangkan, ia berlari mengikuti mobilnya untuk mengarahkan lajunya. Kalau fisiknya lemah, bisa jadi kalah cepat dan kena penalti,” tutur Oddy.
Biasanya, saat berlatih di lapangan untuk mempersiapkan pertandingan, para santri bergabung dengan sekolah lain.
Semoga ke depan play on ini banyak komunitasnya dan juga semakin banyak peminatnya karena kegiatannya tidak hanya soal adu balap, tetapi juga sosialisasi dalam banyak hal. Salah satunya menyangkut kesehatan. Terutama untuk menghindari cedera ketika balap. (*)
Penulis Ria Ardiyanti Editor Ni’matul Faizah