PWMU.CO – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar prosesi wisuda ke-44 tahun akademik 2024 – 2025 sesi pertama pada Sabtu (26/10/2024) di Auditorium KH Ahmad Dahlan lantai 5 kampus 1 Umsida.
Hari ini, Umsidaini dibagi menjadi tiga sesi di hari Sabtu dan Ahad. Hari ini, Umsida mewisuda empat fakultas dengan total wisudawan sebanyak 476. Wisudawan Fakultas Agama Islam (FAI) yang mau wisuda 104 mahasiswa, Fakultas Sains dan Teknologi sebanyak 147, Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) sebanyak 156 mahasiswa, dan Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) sebanyak 69 mahasiswa.
Wisuda ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, seperti ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus ketua Badan Pembina Harian (BPH) Umsida, Prof Syafiq A Mughni Ma PhD, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim), drh Zainul Muslimin, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo, dan Prof Ahmad Do’ul Milal.
Ada pula anggota senat akademik, Pimpinan Wilayah Aisyiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah, Pimpinan lembaga mitra Umsida, orang tua wali wisudawan, dan para pejabat di lingkungan Umsida.
Terus Tingkatkan Prestasi Universitas dan Prodi
Dalam laporan rektor Dr Hidayatulloh MSi mengatakan, “Pada tanggal 19 Maret 2024, Umsida telah mencapai terakreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), dan itu menjadi modal yang sangat besar bagi kami untuk mengembangkan Umsida di masa yang akan datang,”.
Dilihat dari capaian akreditasi program studi, lanjutnya, sampai dengan Oktober 2024 ini, Umsida memiliki 32 program studi dengan rincian 13 prodi sudah terakreditasi unggul dan A, 11 prodi terakreditasi baik sekali dan b, dan 8 prodi terakreditasi baik dan C.
“11 prodi yang saat ini terakreditasi baik sekali dan b, sekarang sedang kami persiapkan untuk kita ajukan re-akreditasi dengan target capaian terakreditasi unggul,” ujarnya.
Sementara itu, ada beberapa prodi baru yang saat ini masih terasa baik dan C, akan meneruskan perjuangan untuk meningkatkan capaian akreditasi program studi tersebut.
Tingkatkan Prestasi Mahasiswa
Dalam satu tahun akademik 2023-2024, mahasiswa Umsida juga menunjukkan prestasi yang membanggakan, baik di level nasional maupun internasional.
Di level regional, ada 39 mahasiswa berprestasi bidang non akademik. Di level nasional bidang akademik, ada 37 prestasi dan yang non akademik ada 153 prestasi. Lalu di level internasional bidang akademik, ada 41 prestasi dan non akademik ada 57 prestasi.
“Dari berbagai prestasi itu, ada beberapa prestasi yang sangat membanggakan karena telah menunjukkan daya saing Umsida yang sangat tinggi. Salah satunya yaitu prestasi dari IMEI Team dari Fakultas Sains dan Teknologi Umsida,” lanjut wakil ketua PWM Jatim itu.
Selama 3 tahun terakhir, imbuhnya, IMEI team telah menunjukkan prestasi yang sangat membanggakan. Para mahasiswa berprestasi itu selalu mengikuti kompetisi Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East tahun 2022, 2023, dan 2024.
Dr Hidayatulloh mengatakan, “Pada tahun 2022 mendapat juara tiga. Lalu tahun 2023, mereka meraih juara dua. Dan Alhamdulillah pada tahun ini, IMEI Team Umsida berhasil meraih juara satu di kompetisi tersebut,”.
Yang membanggakan bagi Umsida adalah Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East ini diikuti oleh 78 tim dari 12 negara, termasuk di dalamnya ada Cina, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara yang lain tentu termasuk Indonesia.
“Yang menarik bagi kami adalah, pada tahun 2023, Umsida menjadi juara 2 dan juara satunya UGM. Lalu di tahun 2024, Umsida juara 1 dan UGM juara 2, dan UMY juara 3,” katanya.
Dengan prestasi itu, rektor menegaskan kepada seluruh mahasiswa Umsida dan warga besar Umsida bahwa tidak ada bedanya antara PTN dan PTS. Umsida telah membuktikan itu beberapa tahun terakhir.
Hal ini menjadi pemahaman bersama bahwa selama beberapa tahun terakhir ini, pemerintah maupun lembaga-lembaga yang lain baik di dalam negeri maupun luar negeri, menyatakan bahwa PTN selalu di atas PTS.
Faktanya, tidak seperti itu. Rektor mengatakan bahwa Umsida telah membuktikan beberapa kali prestasinya, baik akademik maupun non akademik, yang membedakan PTN dan PTS adalah status akreditasi dalam kacamata pemerintah.
“Maka, program studi apapun kalau statusnya sudah terakreditasi unggul, itu jauh lebih hebat dibandingkan program studi yang ada di PTN sekalipun kalau akreditasinya belum unggul,” tegas rektor Umsida. (*)
Penulis Romadhona S Editor Wildan Nanda Rahmatullah