PWMU.CO – Umat Muslim diajak untuk terus meneladani perilaku mulia Rasulullah Muhammad Saw.
Hal ini disampaikan oleh Ustadz Bambang Eddy dalam kajian Ahad Pagi yang bertempat di Masjid Imam Bukhari, Komplek Perkantoran PDM Kota Malang, Jl. Gajayana 28B, Minggu (22/9/2024).
Dalam kajian yang bertema “Syamil Muhammadiyah” ini, Ustadz Bambang mengulas buku Syamail Muhammad SAW (judul asli Asy-Syamail Al-Muhammadiyah) karya Imam Tirmidzi.
Buku ini menyajikan kumpulan hadits yang menggambarkan kepribadian dan kehidupan sehari-hari Rasulullah Muhammad Saw.
Meneladani Nabi Muhammad, menurut Ustadz Bambang, adalah upaya untuk mendekatkan diri dan merasakan keagungan sosok Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
“Buku ini menjadi obat rindu kepada Rasulullah, karena di dalamnya kita bisa mengenal lebih dekat akhlak, kebiasaan, dan barang-barang keseharian beliau, seperti cara berpakaian, makanan kesukaan, dan sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya, Asy-Syamail Al-Muhammadiyah adalah salah satu karya terbaik Imam Tirmidzi, yang merupakan bagian dari sembilan pakar hadits terkemuka.
Pada kesempatan ini, Bambang menjelaskan beberapa karakter fisik dan kepribadian Rasulullah yang terdapat dalam buku tersebut.
“Dari hadits Anas bin Malik, disebutkan bahwa Rasulullah memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi atau pendek, rambutnya antara keriting dan lurus, serta tubuhnya yang proporsional,” jelasnya.
Ustadz Bambang juga mengutip hadits tentang nama-nama Rasulullah. “Rasulullah bersabda, ‘Sungguh, aku memiliki beberapa nama, di antaranya Muhammad, Ahmad, Al-Mahi (penghapus), Al-Hasyir (pengumpul), dan Al-Aqib (penutup).’ Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi, Bukhari, Muslim, dan Malik,” lanjutnya.
Selain itu, tanda kenabian Rasulullah disebutkan berada di antara kedua pundak beliau, berupa daging berwarna merah sebesar telur burung.
Ustadz Bambang menambahkan kisah tentang rambut Rasulullah, yang panjangnya mencapai bawah telinga dan kerapian rambut beliau yang terawat dengan minyak, serta kebiasaan beliau memakai penutup kepala (sorban).
“Rasulullah selalu rapi dan tidak pernah terlihat acak-acakan,” ungkapnya.
Suatu ketika, Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah tentang uban beliau. Rasulullah menjawab, “Surat-surat tentang hari kiamat, seperti surat Hud, Al-Waqiah, Al-Mursalat, dan An-Naba, adalah yang membuatku beruban.”
Ustadz Bambang juga mengungkapkan bahwa Rasulullah terkadang menyemir rambutnya dengan pewarna dari daun henna.
Kebiasaan lainnya, Rasulullah suka bercelak sebelum tidur sebanyak tiga kali pada tiap mata. Selain itu, beliau sangat menyukai wewangian dan memiliki sebotol minyak wangi pribadi.
“Ada tiga hal yang tidak boleh ditolak: bantal, susu, dan minyak wangi,” paparnya.
Mengenai warna pakaian, Rasulullah menyukai warna putih dan hijau, sedangkan warna merah kurang disukai. Rasulullah juga mengenakan sorban dengan ujung yang menjuntai di antara pundak beliau.
Sementara, sandal beliau memiliki dua tali, dan cincin beliau bertuliskan “Allah Rasul Muhammad” dengan ukuran yang agak besar.
Ustadz Bambang menutup kajian dengan menjelaskan bahwa Rasulullah memiliki pedang bernama Zulfikar dengan dua ujung, dan beliau biasa mengenakan dua lapis baju besi. Rasulullah juga rutin berbekam pada tanggal 17, 19, dan 21 setiap bulan untuk menjaga kesehatan.
“Bekam ini bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit, insya Allah dengan izin Allah,” pungkasnya.
Penulis Fadhilah Nayla Salsabila Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan