PWMU.CO – Dalam upaya layanan santri Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur menghadirkan psikolog di Gedung Sekretariat Al-Ishlah Lantai 2, Ahad (27/10/2024).
Kegiatan yang dihadiri BK dan wali kelas SMPM 12 dan Madrasah Aliyah (MA) Al-Ishlah Sendangagung ini, dilakukan setiap hari Ahad atau seminggu sekali untuk memberikan pembinaan dan bimbingan yang baik dan tepat pada santri sesuai perkembangan dan permasalahannya.
“Targetnya bisa memberikan bekal dasar psikologis bagi seluruh pembina santri, supervisor, wali kelas dan BK sebagai ujung tombak pembina dalam instansi pesantren Al-Ishlah, sehingga memiliki kemampuan dan pemahaman yang bisa diterapkan dalam tugas pembinaannya,” tutur Dra Hj Muthmainah Dawam, istri pengasuh Ponpes Al-Ishlah Sendangagung ini.
“Kita bisa menjalin mitra dengan psikolog terapis untuk menangani persoalan-persoalan santri yang sangat beragam, yang terkadang ada beberapa kasus tidak bisa diselesaikan hanya pada tingkat pembina internal saja,” tambah ibu asli Donowangun Talun Pekalongan ini.
Sementara itu, Dwi Fitria Aini SPSi psikolog yang diundang di acara tersebut merasa bangga bisa hadir di Al-Ishlah dan sangat memuji wali kelas yang kooperatif dalam permasalahan kasus anak didik baik di SMPM 12 maupun MA Al-Ishlah Sendangagung.
“Bapak/ibu wali kelas dan BK sangat kooperatif dalam mengikuti agenda ,ini meskipun acara semi formal namun tetap antusias,” kesan founder Logika Kids dan Manajer Tulip Psikologi Cabang Lamongan ini.
Wali Kelas Curhat ke Psikolog
Kesempatan bertemu psikolog tidak disia-siakan oleh wali kelas baik SMPM 12 maupun MA Al-Ishlah Sendangagung yang 90 persen muridnya adalah santri Al-Ishlah.
Wali kelas 8D, Supatrip SPd adalah salah satu wali kelas yang mencurahkan isi hatinya kepada forum yang dihadiri psikolog (Dwi Fitria) dalam acara yang digelar sore hari itu.
Dalam curhatnya pria asli Mejero Sendangagung ini meminta solusi terkait anak yang selalu caper dan anak hiper aktif dan tidak fokus dalam belajar.
Gayung bersambut, persoalan Supatrip coba dijawab oleh BK SMPM 12, Mukhlis Mubin SPd, menurut ayah satu anak ini,
“Problem ini bisa diselesaikan dengan pendekatan individual dan dari klien ini perlu digali potensi yang dimiliki dan kegiatan yang diminati sehingga keinginan klien bisa terakomodir, ujarnya.
Keseruan acara ini berlangsung hingga menjelang Maghrib, acara ditutup dengan komitmen acara ini akan dilanjutkan di kesempatan lain dengan solusi yang akan dipandu psikolog muda yang beralamat Payaman Solokuro ini. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan