Penulis Ns Mardhatillah SKep MH, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Aceh Jaya
PWMU.CO – 28 Oktober merupakan peringatan bersejarah bagi bangsa Indonesia, yakni Hari Sumpah Pemuda.
Pada tahun 1928 yang silam, pemuda-pemuda dari berbagai suku, agama, dan golongan di Indonesia berkumpul dalam Kongres Pemuda II, dan menghasilkan sebuah ikrar bersama yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Ikrar ini memuat tiga janji utama: bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia.
Di tengah keragaman dan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.Sumpah Pemuda menjadi dasar penting dalam upaya membangun rasa persatuan.
Peringatan Sumpah Pemuda adalah momen refleksi bagi seluruh pemuda Indonesia umumnya dan Aceh jaya khususnya, termasuk Pemuda Muhammadiyah Aceh jaya, untuk merenungkan kembali peran kita dalam mengisi kemerdekaan dan menjaga persatuan bangsa.
Sumpah Pemuda lahir berkat peran tokoh himpunan pelajar-pelajar Indonesia sebagai inisiator pertama untuk mengadakan kongres pemuda, yaitu Sugondo Djojopuspito, dengan mottonya Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa Indonesia.
Kemudian, dilanjutkan dengan pidato Moh. Yamin mengatakan ada lima hal yang bisa merekatkan persatuan dan kesatuan, dua di antaranya Sejarah dan Pendidikan.
Karena dari sejarah masa lalu kita dapat belajar bagaimana pemuda jadi tonggak utama dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia.
Pemuda memiliki andil yang sangat besar dalam sejarah kebangkitan bangsa ini. Dapat dikatakan bahwa maju mundurnya sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas para pemudanya.
Generasi muda hari ini adalah para pemeran utama di masa mendatang sehingga mereka adalah pondasi yang menopang masa depan Bangsa ini.
Jika pemudanya cerdas dan berakhlak mulia maka bangsa itu akan maju dan sejahtera. Namun sebaliknya, jika pemudanya bodoh dan memiliki perangai yang buruk maka dapat dipastikan masa depan bangsa itu akan hancur berantakan.
Al-Quran juga mengisahkan tentang pemuda Ashhabul Kahfi, sekelompok anak muda yang memiliki integritas moral yang tinggi. Surat al Kahfi ayat 13 yang artinya: ”Mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”
Oleh karena itu, masa muda harus diisi dengan berbagai aktivitas baik keilmuan maupun keimanan seperti telah dipesankan oleh Rasulullah dalam sabda Beliau: “Pergunakanlah yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa kosongmu sebelum datang masa sibukmu dan masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu”. (HR Hakim).
Hadits di atas menjelaskan pentingnya masa muda untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya sebelum masa muda itu berlalu dan kita menjadi tua.
Masa muda merupakan masa sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang manusia, maka apabila masa muda di isi dengan hal hal positif maka akan sangat bermanfaat bagi masa depan kita pemuda.
Oleh karena itu pemuda juga mengharapkan bimbingan dan pendampingan dari generasi tua sehingga pemuda makin tangguh dan berakhlak mulia dan berguna bagi nusa dan bangsa serta bagi agama.
Pada momentum ini, penting bagi kita untuk selalu mengingat sejarah, dan selalu berprilaku positif dengan menghasilkan ide ide yang kreatif demi kemajuan indonesia pada umumnya dan Aceh jaya khusunya.
Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun