Seminar dan Psikoedukasi
Acara Seminar dan Psikoedukasi dibuka oleh Direktur Logika Kids dan Manager Area Tulip Psikologi Lamongan Dwi Fitria Aini, yang menjelaskan konsep dasar refleks primitif. Pembicara membahas jenis-jenis refleks, seperti refleks Moro, refleks grasping, dan refleks Asymmetric Tonic Neck Reflex (ATNR), serta bagaimana masing-masing berkontribusi pada kemampuan fokus dan konsentrasi anak.
Selanjutnya, ia menyampaikan teknik stimulasi yang dapat diterapkan, seperti permainan yang melibatkan gerakan tubuh, serta latihan pernapasan yang dapat membantu mengembangkan perhatian anak. Pembicara juga menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam proses stimulasi ini.
Sesi diskusi berlangsung antar peserta untuk bertanya terkait penyebab terjadinya kendala tumbuh kembang anak. Lalu bagaimana cara mengatasinya serta berbagi pengalaman terkait penerapan teknik stimulasi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak peserta yang menunjukkan antusiasme dan berbagi keberhasilan mereka dalam meningkatkan fokus anak melalui aktivitas yang disarankan.
Peserta kegiatan seminar dan psikoedukasi sangat koperatif dan aktif ketika berada di forum. Hal ini bisa ditandai dengan jumlah peserta mencapai kurang lebih 150 dan sangat banyak pertanyaan yang diajukan kepada pembicara. Sebagai bentuk apresiasi untuk peserta yang bertanya, dari tim logika kids telah menyiapkan self-reward yang berupa kado.
Seminar ini menegaskan bahwa stimulasi refleks primitif dapat menjadi alat yang efektif dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak, khususnya dalam meningkatkan kemampuan fokus.
Rekomendasi bagi orang tua dan pendidik mencakup: (1) Menerapkan teknik stimulasi refleks primitif secara rutin. (2) Mengamati perkembangan anak dan menyesuaikan aktivitas stimulasi sesuai kebutuhan. (3) Berkolaborasi dengan profesional, seperti psikolog anak, untuk mendapatkan panduan yang lebih tepat.
Kegiatan ini berhasil menarik perhatian banyak orang tua dan tenaga pendidik tentunya, karena memberikan wawasan baru tentang cara mendukung tumbuh kembang anak. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai refleks primitif, diharapkan anak-anak dapat mencapai potensi maksimal mereka dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan. (*)
Penulis Helmy Choiriyanto Editor Amanat Solikah