PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik kini memasuki era baru di bawah kepemimpinan Yugo Triawanto, kepala sekolah terpilih untuk periode 2024-2028. Yugo, yang dilantik pada Kamis (31/10/2024), siap membawa Spemdalas dengan ide dan visi yang berani nan segar.
Dalam sambutannya, Yugo sebagai nahkoda baru menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di Spemdalas, yang dikenal sebagai “Sekolah Para Juara” dengan orientasi internasional.
“Kami akan memperkuat semua program, seperti DTCP dan ICP Boarding, dengan pendekatan yang lebih bold and tasty, sehingga lebih inovatif dan menarik,” ungkap Yugo.
Ia juga menyoroti pentingnya pembentukan karakter siswa yang berakhlakul karimah melalui pendekatan pendidikan yang sistemik dan terukur. Sistem ini akan terus dimonitoring dan dievaluasi agar hasilnya optimal.
Yugo menegaskan bahwa kenyamanan berlebihan seperti “katak dalam tempurung” tidak boleh terjadi di Spemdalas. Untuk itu, peningkatan kapasitas guru dan staf menjadi prioritas, melalui program upgrading yang berkesinambungan. Langkah ini diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang terintegrasi dengan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang dilakukan secara berkala.
Tagline Spemdalas sebagai “Sekolah Para Juara” diwujudkan dengan upaya memfasilitasi seluruh siswa untuk berprestasi di berbagai bidang, sehingga keberhasilan siswa lebih merata dan tidak hanya didominasi oleh individu tertentu.
Yugo memaparkan sejumlah program unggulan yang akan diimplementasikan, seperti IT Islamic Bootcamp untuk siswa DTCP, English Islamic Bootcamp untuk siswa ICP, Muhammadiyah Islamic Bootcamp untuk kelas reguler, serta Quran Clinic Program yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran. Selain itu, program upgrading guru dan staf mencakup pelatihan di bidang Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan penguasaan bahasa Inggris.
“Ini adalah upaya yang harus terus dirawat dan ditingkatkan agar Spemdalas semakin unggul dan relevan,” tegas Yugo, menutup pernyataannya dengan optimisme. (*)
Penulis Ria Rizaniyah Editor Amanat Solikah