PWMU.CO – Perguruan Muhammadiyah Yanggong Ponorogo gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 di halaman Komplek Perguruan Muhammadiyah Yanggong pada Senin (28/10/2024).
Suasana cerah dan sedikit panas tidak menyurutkan semangat peserta upacara pada pagi itu. Upacara pada kali ini diikuti oleh 260 orang yang terdiri dari 40 guru dan 220 siswa.
Ada 4 lembaga pendidikan yang berada di komplek perguruan Muhammadiyah Yanggong yaitu: RA Aisyiyah Yanggong dengan jumlah 22 siswa, MI Muhammadiyah 10 Yanggong dengan jumlah 77 siswa, MTs Muhammadiyah 3 Yanggong dengan jumlah 72 siswa, dan MA Muhammadiyah 2 Yanggong dengan jumlah 49 siswa.
Upacara berlangsung meriah, karena seluruh peserta upacara baik siswa maupun guru mengenakan pakaian adat nusantara.
Ada pesan tersendiri dari pemilihan kostum dengan tema pakaian adat Nusantara pada kegiatan kali ini yaitu memperkuat makna semboyan “Binheka Tunggal Ika” yang mempunyai makna “walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”.
Harapanya, siswa-siswi yang ada di komplek perguruan Muhammadiyah Yanggong terbiasa dengan perbedaan dan mereka dapat memahami bahwa perbedaan bukanlah sebuah penghalang untuk maju.
Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 juga dibacakan, teks yang berisi tiga sumpah pemuda yaitu:
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Dengan dibacakanya teks sumpah pemuda tersebut, harapannya nilai-nilai yag terkandung di dalamnya bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud nasionalisme.
Pada masa kini, pemuda hendaknya mampu mempertahankan nilai-nilai sumpah pemuda dan mampu memaknainya.
Di akhir upacara, sebagai bentuk apresiasi dibagikan dorprize bagi peserta dengan kostum terbaik. Baik dari unsur siswa maupun guru, dipilih satu perwakilan dari tiap-tiap lembaga untuk menerima dorprize dengan nominasi kostum terbaik.
Salah satu penerima dorprize adalah Muhammad Basuki, guru MIM 10 Yanggong merasa senang dan tidak mengira bisa mendapatkan dorprize.
Walaupun nilainya tidak seberapa tapi tetap bahagia.
Kepala MTs Muhammadiyah 3 Yanggong, Hamid Sulaiman Msi merasa bersyukur pada tahun ini bisa terselenggara upacara yang diikuti oleh seluruh lembaga pendidikan yang ada di komplek Perguruan Muhammadiyah Yanggong.
Selain sebagai peringatan hari besar, harapanya kegiatan seperti ini bisa menambah rasa persaudaraan seluruh siswa dan guru yang ada di komplek ini.
Walaupun ada 4 lembaga pendidikan yang berbeda, tapi tujuannya sama yaitu untuk mencerdaskan anak bangsa dan menebarluaskan nilai-nilai dan ajaran agama islam.
Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini bisa terus terselenggara dan kekompakan seluruh guru dan siswa bisa tetap terjaga.
Penulis Miftahul Rahman Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun