PWMU.CO – Ada makna toleransi terutama toleransi antarumat beragama pada saat serah terima jabatan di kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) SMA Muhammadiyah 2 (SMA Muha) Genteng, Banyuwangi pada Minggu (27/10/2024).
Toleransi tersebut tercipta karena salah satu ketua Organisasi Otonom (Ortom) beragama non-Muslim.
Kegiatan LDKS yang diselenggarakan selama tiga hari dua malam Jumat-Minggu (25-27/10/2024) ini diadakan di dua tempat berbeda yaitu di sekolah dan bumi perkemahan.
Pada hari terakhir kegiatan LDKS, terdapat puncak acara penandatanganan berita acara sekaligus serah terima jabatan ketua Ortom periode 2023/2024 kepada ketua baru periode 2024/2025.
Tepat pukul 10.30 WIB prosesi apel serah terima jabatan dimulai, setelah selama tiga jam sebelumnya seluruh peserta LDKS menikmati alam disela-sela rindangnya hutan pinus di lereng gunung Raung, Banyuwangi.
Semua peserta LDKS tampak sudah rapi termasuk juga para panitia dan para guru pendamping. Suasana mulai hening pada saat pembacaan sumpah janji kepada pengurus baru Ortom.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan dan penyerahan bendera Ortom bagi yang sudah memiliki. Namun, bagi yang belum memiliki bendera Ortom penyerahannya dilakukan secara simbolik dengan memakaikan jaket Ortomnya masing-masing.
Dalam pelaksanaan acara Serah Terima Jabatan tersebut, terdapat beberapa Ketua yang dilantik untuk mengemban jabatan barunya, di antaranya:
1. Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dari Monica Aulia (XII MIPA 1) kepada Avi Sofiana (XI-3).
2. Hizbul Wathan, dari Dimas Indra Kencanan (XII MIPA 3) kepada Yesika Ayu Amandita (XI-3).
3. Remaja Masjid, dari Nabila Ayu Mabdukha (XII IBB) kepada Rara Adi Viana (XI-2).
4. Palang Merah Remaja, dari Azka Aulia Rahma (XII MIPA1) kepada Amadea Renata Sari (XI-5).
5. Karya Ilmiah Remaja, dari Rafi’ Naufal Hakim (XI-3) kepada Nagita Salavina (XI-3).
6. Teater, dari Mahardika (XII MIPA 2) kepada Muhammad Ardiansyah (XI-3).
7. Tapak Suci dari Muhammad Donking Tirtanegara (XII MIPA1) kepada Nandaka Aditya Nugraha (X-5).
Dari tujuh ketua Ortom terpilih ada salah satu ketua yang beragama non-Muslim yaitu ketua Tapak Suci terpilih, Nandaka Aditya Nugraha yang beragama Hindu.
“Hal tersebut tidak mengherankan karena SMA Muha merupakan sekolah umum yang peserta didiknya terdiri berbagai agama, meskipun tidak banyak jumlahnya, di antaranya yaitu agama Kristen dan Hindu. Maka dengan adanya hal ini, kita harus terus menjaga toleransi,” ujar Pembina LDKS, Faizal Fitriadi MPd saat memberikan sambutan penutupan apel.
“Pada tahun ini ketua ekstrakurikuler Tapak Suci terpilih periode 2024/2025 dari agama Hindu,” sambungnya.
Setelah pelantikan selesai, semua peserta merasa lega dan ingin segera pulang ke rumah masing-masing. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Ni’matul Faizah