PWMU.CO – Teater Lam Alif SMA Muhammadiyah 2 (SMA Muha) Genteng Banyuwangi semakin kreatif dalam membentuk karakter lewat seni peran. Hal ini ditunjukkan pada saat berlatih peran antagonis dan protagonis di ruang teater sekaligus studio mini musik sekolah pada Sabtu (26/10/2024).
Kegiatan ini mendapatkan fasilitas dan dukungan dari pihak sekolah sebagaimana ekstrakurikuler lainnya. Sebelumnya, pada Sabtu (12/10/2024) lalu, teater Lam Alif telah mengadakan pagelaran di sekolah dengan mengusung tema Laut Bercerita yang diangkat dari novel karya Laila S Chudori.
Dalam pagelaran ini, penulis naskah sekaligus sutradara dipercayakan kepada salah satu siswa kelas XII MIPA 2, Mahardika. Dalam pagelaran ini, Mahardika juga berperan sebagai tokoh protagonis bernama Kina.
Berdirinya ekstrakurikuler teater Lam Alif ini diprakarsai oleh Ahmad Khairudin SPd yang juga sebagai guru pembina Ekstrakurikuler ini.
“Lam Alif hadir sebagai ruang untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan komunikasi peserta didik. Di ekstrakurikuler teater ini, para siswa tidak hanya belajar berakting, tetapi juga belajar merealisasikan keberagaman, berani mengekspresikan diri serta membangun karakter,” ujar Khairudin.
Sementara itu di tempat terpisah, Guru Kesenian yang juga Pembina teater Lam Alif, Jordan Aldi Darmawan SPd mengatakan bahwa melalui ekstrakurikuler ini, diharapkan para siswa dapat menemukan wadah untuk mengeksplor karakter, cerita, emosi serta belajar bekerja sama dalam sebuah tim,” ujar pak Jojo, sapaan akrabnya.
Asah Penghayatan Jiwa dalam Memerankan Tokoh
Jojo juga menyampaikan bahwa ekspresi dalam memerankan tokoh, baik antagonis maupun protagonis sangat membutuhkan latihan karena hal tersebutlah yang menjadi roh dalam sebuah seni peran. Suasana akan menjadi hidup di saat para pemeran mampu memerankan karakter sesuai tokohnya masing-masing.
“Pada latihan kali ini, kita akan berlatih untuk menghayati naskah untuk mengasah ketajaman penghayatan. Setelah itu, akan langsung diekspresikan dalam bentuk peran. Kita akan mencoba berlatih peran protagonis dan antagonis dengan Mahardika dan Avi Sofiana yang lengkap dengan kostumnya,” tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa, pada saat berlatih anak-anak tampak semakin kreatif dalam berekspresi. Kreativitas ini akan sangat membantu dalam membentuk karakter pemeran.
Avi Sofiana merupakan siswi kelas XI yang pernah digadang-gadang menjadi pengganti dari Mahardika yang sudah kelas XII untuk menjadi ketua teater Lam Alif periode 2024/2025. Namun Avi justru mendaftar menjadi ketua IPM dan berhasil lolos menjadi ketua IPM periode 2024/2025.
“Teater ini adalah jiwaku, saya akan tetap belajar dan berkarya di teater dengan cara membagi waktu,” tegas Avi. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Ni’matul Faizah