Algifan Dwi Priyandani: Siswa SMP Muhammadiyah 1 Kota Blitar
Remaja berbakat ini mengaku telah mempersiapkan diri secara matang untuk turnamen ini.
“Saya berlatih sangat keras setiap hari, baik teknik maupun fisik. Saya juga banyak belajar dari para senior dan pelatih,” tambah Dani.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Blitar, Siti Muhibbah, merasa sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh Dani.
“Prestasi ini adalah kebanggaan bagi seluruh civitas akademika SMP Muhammadiyah 1 Blitar. Dani telah mengharumkan nama sekolah di kancah pencak silat Tapak Suci Jawa Timur,” ungkapnya.
Ia menambahkan, apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung Dani, terutama pelatih dan orang tua siswa. Prestasi ini tidak lepas dari dukungan semua pihak. Semoga ini menjadi motivasi bagi siswa-siswi lainnya untuk terus berprestasi.
Pelatih pencak silat Tapak Suci SMP Muhammadiyah 1 Blitar, Dwi Handoko, mengungkapkan bahwa keberhasilan Dani adalah hasil dari kerja keras dan potensi yang dimilikinya. Dani memiliki bakat alami dalam pencak silat Tapak Suci. Selain itu, dia juga sangat disiplin dan rajin berlatih. Saya yakin dia akan terus berprestasi di masa depan.
Ia menambahkan, bahwa turnamen ini merupakan ajang yang sangat bergengsi bagi para pesilat muda. Turnamen ini menjadi tolok ukur bagi para atlet untuk mengukur kemampuan diri. Ia pun berharap ke depannya akan semakin banyak lagi atlet-atlet berbakat dari Jawa Timur yang muncul.
Turnamen Pencak Silat Tapak Suci Jawa Timur tidak hanya menjadi ajang kompetisi, namun juga menjadi wadah untuk melestarikan budaya bangsa. Pencak silat Tapak Suci sebagai warisan budaya Indonesia khususnya Muhammadiyah memiliki nilai-nilai luhur yang perlu diwariskan kepada generasi muda.
Melalui turnamen ini, diharapkan dapat semakin meningkatkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap pencak silat Tapak Suci. Selain itu, turnamen ini juga menjadi ajang silaturahmi antar perguruan silat Tapak Suci di Jawa Timur. (*)
Penulis Nur Aji Editor Amanat Solikah