Ketua PCM Wiyung H Suri Marzuki SE saat Memberikan Materi Mubaligh Bergema di Pelatihan Mubaligh PCM Wiyung, Sabtu-Minggu (2-3/11/2024). (Ali/PWMU.CO).
PWMU.CO – Pelatihan Mubaligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wiyung berlangsung di Hotel Permata Biru Prigen, Sabtu-Minggu (2-3/11/2024).
Adapun pelatihan kali ini mengusung tema Kontruksi Paradigma Kader untuk Mewujudkan Gerakan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
Pelatihan yang dipandu Mationo MA sebagai seksi acara mengajak kepada seluruh peserta Pelatihan Mubaligh PCM Wiyung masuk Aula Permata Biru karena acara segera berlangsung. “Bagi yang sudah hadir silakan masuk Aula” seru ustad Yono, panggilan akrabnya.
Setelah pembacaan ayat suci Al Quran, agenda berlanjut dengan sambutan dari Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wiyung H Suri Marzuqi SE.
“Bapak ibu dan adik-adik sekalian peserta pelatihan mari kita semangat dan tertib ikuti pelatihan agar ilmu yang kita peroleh bisa kita amalkan” ujarnya.
Ciri Khas Perjuangan Muhammadiyah
Lebih lanjut, ia juga mengatakan teringat pada saat kunjungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya, tentang korp Mubaligh di PCM Wiyung.
“Nah nanti diharapkan Pelatihan Mubaligh PCM Wiyung ini bisa berjalan lancar dan mampu mencetak korp Mubaligh dan Mubalighat yang ada di PCM Wiyung” tutur Abah Suri, sapaan akrabnya, dengan penuh semangat.
Kemudian berlanjut studium general oleh Abah Suri, materi yang tersampaikan adalah Mubaligh Bergema dengan dasar surat Ali Imran ayat 104.
Abah Suri menyebutkan ciri khas perjuangan Muhammadiyah, yaitu Muhammadiyah adalah gerakan Islam. Selain itu, Muhammadiyah adalah gerakan dakwah amar makruf nahi munkar dan Muhammadiyah adalah gerakan tajdid.
“Mubaligh Bergema adalah menyampaikan dakwah Islam dengan menyebarkan ajaran dan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dan tantangan sosial saat ini” tambah Abah Suri.
Selain itu, ia juga menyampaikan perihal peran dan tugas Mubaligh dan Mubalighat dalam pelatihan tersebut.
Antara lain menyebarkan ajaran Islam dengan pendekatan yang baik, menguatkan nilai moral dan etika dalam masyarakat, motivasi umat menjadi insan yang berakhlak dan berprestasi. Tidak lupa, juga menjadi sumber ilmu serta pemecah masalah sosial berdasarkan nilai-nilai Islam.
Terakhir, ia bertanya perihal mengapa PCM Wiyung perlu Mubaligh dan Mubalighat BerGeMa. “Guna menjawab pertanyaan tersebut, kita dapat dijawab, pertama ketaatan dalam berorganisasi Muhammadiyah dalam mengemban amanah dakwah” tegasnya.
Kedua, harapannya Mubaligh PCM Wiyung mengisi di masjid yang ada di wilayah Wiyung. “Ketiga, PCM Wiyung mengharapkan ada tokoh yang menjadi teladan sekaligus motivator yang relevan dan solutif” imbuh Abah Suri menutup materi.
Penulis Ali Shodiqin, Editor Danar Trivasya Fikri