Catatan Perjalanan Pahri, Principal SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang
PWMU.CO – Saat diangkat menjadi Presiden pertama Uni Emerat Arab (UEA) 1971, Syeikh Zayed punya mimpi besar dalam hidup-nya. Pertama, ia ingin membangun masjid terbesar di dunia dan, yang kedua, menghijaukan tanah gersang nan tandus di Abu Dhabi, Ibu Kota UEA.
Mimpi besar pertama sang Syeikh akhirnya kandas, karena Raja Abdullah Arab Saudi yang berkuasa saat itu kurang berkenan. Rupanya Pelayan Dua Tempat Suci Umat Islam itu, tidak ingin Masjid Alharam dan Masjid Nabawi tersaingi dengan masjid yang akan dibangun Syeikh Zayed. “Cukup Masjid Alharam dan Masjid Nabawi yang menjadi pusat peradaban dan simbol pemersatu umat Islam dunia,” begitu permintaan bijak Raja Abdullah pada sang Syeikh.
BERITA TERKAIT WOW! Perlu 5 Helikopter untuk Pasang Karpet Seharga Rp 809 M di Masjid Terbesar Ketiga Dunia Ini
Rupanya permintaan itu cukup ampuh, karena mampu melunakkan ambisi besar Syeikh Zayed. Walaupun gagal membangun masjid terbesar dunia, proyek itu tetap berjalan, namun tidak sebesar seperti mimpi awal. Pembangunan masjid baru dimulai tahun 2000 M atau 29 tahun setelah berkuasa. Masjid ini menempati lahan 680.000 m2, dengan luas bangunan 50.000 m2 atau lima kali lapangan sepak bola. Kapasitas masjid mampu menampung 70 ribu jamaah. Halaman cukup luas dengan area parkir yang tertata rapi dan modern.
Masjid terbesar ketiga dunia ini—setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi—dirancang khusus para insinyur dan arsitek terbaik Inggris. Tak heran beberapa sudut, bernuansa bangunan Eropa. Eksekusi lapangan dikerjakan pekerja dari India, Pakistan dan Banglades. Sedangkan pengawas bangunan sebagian besar para insinyur UEA.
Belum sempat menyaksikan keindahan dan kemegahan Masjid, Syeikh Zayed berpulang kehadirat Allah SWT pada 2004. Pembangunan dilanjutkan oleh Putra Mahkota Syeikh Khalifa bin Zayed.
Masjid pun rampung dan terbuka untuk umum pada tahun 2010. Menghormati penggagas dan pencetus, masjid ini diberi nama Masjid Syeikh Zayed Grand Masqoe atau Masjid Besar Syeihk Zayed.
Sekalipun tidak lagi menjadi terbesar di dunia, Masjid Syeikh Zayed ini tergolong berani dan spektakuler. Setiap hari dikunjungi ratusan ribu wisatawan, tidak hanya umat Islam, tapi juga yang non-Islam. Pikiran Syeikh Zayed sangat maju, dengan masjid ia ingin menunjukkan ke mata dunia bahwa Islam itu indah dan damai. Islam itu bukan ISIS dan bukan pula teroris. (*)
Abu Dhabi, Hawthorn Hotel, 14 Oktober 2017