PWMU.CO – Pada pagi yang cerah, Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo kedatangan tamu dari SD Muhammadiyah 11 Randegan (SD Musa) Tanggulangin, Sidoarjo, Kamis (31/10/2024).
Kedatangan teman-teman dari SD Muhammadiyah 11 Randegan bertujuan untuk kegiatan studi banding, khususnya bagi guru-guru inklusi.
Widy dan Hikmah perwakilan dari SD Muda, menyambut rombongan dari SD Musa Randegan. Kepala SD Musa Randegan, Ariani Nurchasanah yang turut hadir dalam kegiatan ini merasa senang.
Hal itu karena ia bersama pengajar lainnya memiliki kesempatan melihat kegiatan pembelajaran dan program siswa-siswi inklusi di SD Muda Tusida.
Ariani Nurchasanah menyampaikan bahwa SD Muda dipilih sebagai tujuan studi banding karena program inklusi di SD Muda sudah berjalan beberapa tahun, sehingga menjadi rujukan bagi SD Musa dalam meningkatkan program inklusi di sekolah mereka.
Dalam pemaparannya, Widy menjelaskan bahwa dalam menyelenggarakan program inklusi di SD Muda diperlukan perhatian pada banyak aspek agar program tersebut dapat berjalan dengan baik.
Pendekatan yang lebih personal dan kreatif dalam pembelajaran sangat penting, begitu pula pemahaman terhadap karakteristik dan kebutuhan masing-masing anak agar proses belajar mengajar berjalan efektif.
Selama kunjungan, teman-teman dari SD Musa diajak untuk melihat langsung proses pembelajaran di dalam kelas dan berinteraksi dengan siswa-siswi inklusi.
Sesi diskusi antara guru-guru dari kedua sekolah menjadi momen berharga. Mereka saling bertukar pengalaman, strategi, dan tantangan yang dihadapi dalam mengajar anak berkebutuhan khusus.
Diskusi ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya kolaborasi dan dukungan antarpengajar dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua anak.
Kunjungan ini berakhir dengan sesi foto bersama kedua sekolah. Rombongan SD Musa pulang dengan semangat baru serta berbagai ide yang dapat diterapkan di sekolah masing-masing.
Harapannya, kegiatan studi banding ini tidak hanya menjadi momen berkesan dan mempererat silaturahmi antarsekolah, tetapi juga mendorong pengembangan pendidikan inklusif di seluruh sekolah dasar.
Penulis Dimas Dwi Prasetyo Editor Zahra Putri Pratiwig