Ajaran Tauhid dan Ihsan
Setelah mengaplikasikan ajaran tauhid, sambung ustadz Taufiq, tidak boleh berhenti di situ saja. Seolah ibadah itu hanya shalat, puasa, dan haji. Tapi, umat Islam harus juga melakukan Ihsan (kebaikan) dalam kehidupan ini.
Di antara perbuatan baik itu adalah berbuat baik kepada kedua orang tua. Sebagaimana juga diterangkan dalam hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwa perbuatan yang sangat mulia adalah shalat tepat waktu, berbuat baik kepada orang tua, dan berjuang di jalan Allah.
Setelah itu berbuat baik kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, dan sahabat karib. Berbuat baik juga kepada orang yang dalam perjalanan, seperti orang yang sedang menuntut ilmu, dan orang yang berada di bawah kekuasaan orang lain.
“Itulah di antara perbuatan yang termasuk Ihsan itu,” ulasnya.
Lebih lanjut Taufiq menjelaskan dampak orang yang tidak mau berbuat Ihsan. Orang itu tidak akan dicintai oleh Allah, bahkan ia dicap sebagai orang yang sombong, baik sikap dan perkataannya.
Dia pun menegaskan, orang yang sombong itu adalah orang yang bakhil atau pelit. Orang yang menyembunyikan karunia Allah yang diberikan kepadanya. Ia tidak mau berbagi kepada sesama. Kalaupun mau, perbuatannya itu karena ingin dilihat orang lain. Hal itu karena dia tidak percaya kepada Allah dan hari akhir. Akibatnya dia akan mendapatkan azab neraka yang menghinakan di akhirat kelak.
Pengajian yang berlangsung selama satu jam itu berlangsung dengan khidmat. Diakhiri dengan bacaan hamdalah dan dilanjutkan dengan shalat Isya berjamaah. Setelah itu diadakan ramah tamah, sambil menyantap tahu lontong khas Pandan. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama Editor Amanat Solikah