PWMU.CO – Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda (38), yang meninggal dunia dalam pertandingan melawan Semen Padang FC di Stadion Surajaya, Ahad (15/10/2017), ternyata keluarga besar Muhammadiyah. Orangtua dan kerabatnya juga aktivis Muhammadiyah di daerahnya.
Demikian dijelaskan oleh Ketua Majelis Pendidikan Kader, PDM Lamongan, Fathurrahim Syuhadi. ”Dia juga kerabat dari Pak Ismed Jauhari pemilik MDC Group yang anggota Majelis Ekonomi PWM Jawa Timur,” kata dia.
BERITA TERKAIT Almarhum Choirul Huda, Kiper Persela di Mata Bupati Lamongan 2000-2010 Masfuk
Dia menambahkan, mertua Choirul Huda bernama H Achmad Anwar adalah paman Ismed Jauhari. ”Orang Lamongan bangga dengan Huda karena dia kiper andalan Persela yang tetap istiqomah memajukan sepakbola kota ini,” ujar Rohim, panggilannya.
Rohim menceritakan, Choirul Huda setia merumput di Lamongan karena pernah janji selama Persela ada, insya Allah dia tetap main di klub ini. Karena jasanya di bidang sepak bola itu Huda diangkat menjadi pegawai Pemkab zaman Bupati Masfuk tahun 2002. Huda bermain di Persela sejak 1999.
“Bukan saja karena almarhum pernah menjadi bawahan saya semasa menjabat Bupati Lamongan dan sama-sama keluarga besar Muhammadiyah, melainkan karena kepergiannya tentu menghadirkan kesedihan luar biasa bagi warga Lamongan, terlebih anak-anak LA MANIA—supporter Persela Lamongan), juga bagi persepakbolaan nasional kita,” jelas Masfuk, yang juga Ketua Tapak Suci Putra Muhammadiyah Jawa Timur, 2005-2010.
Saat dimintai penjelasan oleh PWMU.CO Senin (16/10/17) soal hubungan almarhum dengan Muhammadiyah, Masfuk menjelaskan bahwa Choirul Huda menikah dengan istri dari keluarga Muhammadiyah. “Dia keponakan Pak Madekan,” ujarnya. Jadi, tambahnya, Choirul Huda bukan sekolah di Muhammadiyah. Dia aktif di Muhammadiyah setelah nikah dengan keluarga Muhammadiyah
Rumah duka di Jalan Basuki Rahmat No 66, Lamongan masih dipadati petakziah dari tetangga, pemain, pengurus Persela, dan supporter LA Mania meskipun pemakaman sudah selesai.
Choirul Huda meninggal saat menyelamatkan gawangnya tetapi malah berbenturan dengan pemain Persela, Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento pada menit ke-44. Dia langsung tak sadarkan diri. Tim kesehatan segera menggotong ke pinggir lapangan dan memberi bantuan alat pernapasan.
Kondisinya kritis diputuskan dibawa ke RS Dr Soegiri. Tapi Huda kemudian dilaporkan meninggal. Penyebab meninggalnya, menurut informasi dokter RS Soegiri, kemungkinan akibat trauma pada dada, kepala, dan leher yang disebabkan karena adanya benturan di dada dan rahangnya.
Pertandingan Liga 1 ini Persela menang 2-0 atas Semen Padang. Dua gol dicetak oleh Saddil Ramdani dan Jose Manuel Barbosa Alves. Tapi kemenangan ini dibayar mahal karena Persela kehilangan kiper utama. (sgp)