Ketiga, Pemberdayaan Ekonomi untuk Masyarakat Mandiri. Salah satu ciri Indonesia Berkemajuan adalah terwujudnya ekonomi yang inklusif dan memberdayakan. Muhammadiyah berkomitmen untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan. Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu), misalnya, aktif dalam mengumpulkan dan menyalurkan dana sosial untuk memberdayakan ekonomi umat. Program-program yang dilaksanakan mencakup pelatihan keterampilan, bantuan permodalan, hingga pendampingan usaha kecil.
Muhammadiyah juga mendorong pengembangan koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi masyarakat. Dengan dukungan ini, masyarakat diajak untuk menjadi lebih mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri, sehingga ketergantungan pada sektor formal dapat diminimalkan.
Selain itu, Muhammadiyah memiliki komitmen dalam mengembangkan ekonomi yang adil dan merata. Hal ini terlihat dalam upaya mereka mendorong ekonomi syariah sebagai sistem yang berorientasi pada kesejahteraan bersama. Dengan pendekatan yang menekankan pada keadilan dan transparansi, Muhammadiyah berharap mampu mendorong terciptanya ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan tidak timpang.
Keempat, Penguatan Nilai Kebangsaan dan Moderasi Islam. Di tengah tantangan intoleransi dan radikalisme, Muhammadiyah berperan sebagai penengah dan penegak nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif. Indonesia yang beragam dari segi agama, etnis, dan budaya membutuhkan pandangan yang inklusif agar dapat tetap bersatu.
Muhammadiyah mengedepankan konsep Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam, yang berarti Islam harus menjadi solusi, bukan sumber perpecahan. Muhammadiyah mempromosikan nilai-nilai kebangsaan yang berakar pada semangat Pancasila dan kebhinekaan.
Dalam upaya ini, Muhammadiyah membina anggotanya untuk menjadi warga negara yang aktif, kritis, namun tetap menghormati perbedaan dan berkomitmen pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Melalui pendidikan agama yang moderat, Muhammadiyah menanamkan nilai-nilai toleransi serta menghormati perbedaan, sehingga tercipta masyarakat yang harmonis dan jauh dari ekstremisme. Muhammadiyah juga memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas sosial sebagai nilai-nilai khas bangsa Indonesia yang harus tetap dipertahankan.
Dalam setiap aktivitasnya, Muhammadiyah selalu menekankan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan untuk mencapai tujuan bersama. Pandangan ini sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang mengutamakan kemaslahatan bersama, bukan kepentingan pribadi atau golongan semata.
Kelima, Membangun Teknologi dan Inovasi yang Berlandaskan Nilai Moral. Kemajuan teknologi yang pesat memunculkan tantangan baru bagi masyarakat, termasuk ancaman terhadap nilai-nilai moral dan etika. Muhammadiyah menyadari bahwa teknologi seharusnya tidak hanya dilihat sebagai alat untuk mempermudah hidup, tetapi juga harus diiringi dengan kesadaran akan dampaknya terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Muhammadiyah mendorong pengembangan teknologi yang beretika, di mana inovasi dan digitalisasi dapat digunakan untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama. Dalam sektor pendidikan, misalnya, Muhammadiyah berinovasi dengan menerapkan pembelajaran berbasis teknologi dan mendorong pengembangan literasi digital.
Teknologi diharapkan dapat memperluas akses masyarakat terhadap informasi dan pengetahuan, tetapi tetap harus dibarengi dengan kesadaran moral. Melalui pengembangan teknologi yang berlandaskan nilai-nilai agama dan kebangsaan, Muhammadiyah percaya bahwa Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju namun tetap berpegang pada prinsip-prinsip moral.
Keenam, Mewujudkan Indonesia Berkemajuan Melalui Kolaborasi. Dalam membangun Indonesia Berkemajuan, Muhammadiyah menyadari pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak. Sebagai organisasi yang besar, Muhammadiyah tidak berjalan sendiri.
Ia terus berkolaborasi dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil lainnya dalam mengimplementasikan program-programnya. Kolaborasi ini meliputi berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga sosial-budaya. Muhammadiyah percaya bahwa setiap pihak memiliki peran masing-masing dalam membangun bangsa, dan dengan bergandengan tangan, tujuan Indonesia Berkemajuan dapat lebih mudah dicapai.