Teologi Al-Ma’un
Teologi Al-Ma’un, misalnya, menjadi fondasi penting dalam pendidikan Muhammadiyah. KH Ahmad Dahlan mengajarkan bahwa amal shalih dan aksi nyata adalah bagian penting dari pengajaran agama.
Melalui pendekatan ini, pendidikan Muhammadiyah berupaya mengintegrasikan pendidikan dan sosial untuk kemajuan bersama.
Panti asuhan Muhammadiyah, misalnya, bukan sekadar tempat tinggal anak-anak yatim, tetapi juga wadah pendidikan yang menjaga akidah dan nilai-nilai luhur.
Namun, perjuangan untuk meningkatkan pendidikan di Muhammadiyah tidak selalu mudah. Kondisi sumber daya yang berbeda-beda antar sekolah Muhammadiyah menyebabkan adanya kesenjangan.
Ada sekolah yang maju dengan dukungan sumber daya yang cukup, sementara sekolah lain harus bertahan dengan keterbatasan hingga kesulitan menggaji guru.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, Muhammadiyah menerapkan konsep filantropi. Di Ponorogo, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) memfasilitasi konsep ini, di mana sekolah besar menyumbang dalam jumlah besar, sementara sekolah kecil menyumbang sesuai kemampuan.
Dana yang terkumpul digunakan untuk membantu sekolah-sekolah yang membutuhkan, dengan transparansi laporan untuk menjaga kepercayaan.
Dalam kerangka filantropi ini, tercipta sinergi saling membantu antar sekolah. Konsep ini mendorong rasa kepedulian dan keselarasan di antara seluruh lembaga pendidikan Muhammadiyah.
Pendidikan dan kepedulian sosial harus berjalan beriringan. Di beberapa lembaga Muhammadiyah, pendidikan dan lembaga sosial berkolaborasi, misalnya dalam mengakomodasi anak-anak yatim piatu yang memerlukan akses pendidikan.
Panti asuhan bekerja sama dengan sekolah untuk memberikan biaya pendidikan yang terjangkau, sehingga anak-anak tersebut dapat memperoleh pendidikan yang layak.
Dalam momentum Milad Muhammadiyah ke-112 ini, refleksi atas amal usaha Muhammadiyah menjadi penting. Dengan mengevaluasi tantangan dan kendala yang ada, serta merencanakan visi masa depan, diharapkan generasi penerus bangsa dapat meraih cita-cita mereka.
Muhammadiyah berkomitmen untuk terus mengintegrasikan pendidikan dan kepedulian sosial sebagai wujud nyata membangun peradaban utama yang lebih adil dan sejahtera.
Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan