Catatan Perjalanan Pahri, Principal SMKM 7 Gondanglegi
PWMU.CO – Gagal—atau lebih tepatnya diurungkannya—Syeikh Zayed Masque menjadi masjid yang terbesar dunia, tak menjadikan Syeikh Zayed patah arang. Dia tetap berusaha gara masjid tersebut tetap istimewa. Maka dia membuat banyak keunggulan dan keistimewaan yang tidak dimiliki masjid besar dunia lainnya.
Di antaranya, lampu gantung masjid terbesar dan terindah serta karpet masjid terluas dan tereksotik tanpa sambungan.
BERITA TERKAIT Masjid Syeikh Zayed UEA Gagal Jadi Terbesar Dunia karena Takut Saingi Masjid Alharam
Karpet Masjid Syeikh Zayed ini, luasnya satu kali lapangan sepak bola. Istimewanya, tanpa sambungan. Warna dominan kuning keemasan dengan motif garis putih daun dan berbunga. Ketebalan karpet sekitar 7 cm yang jika diinjak terasa empuk dan elastis. Tubuh jamaah dimanja saat dahi, hidung, tangan, lutut, dan kaki menyentuh karpet ketika sujud shalat. Aduh nikmatnya shalat di Syeikh Zayed Masqoe.
Perlu diketahui, karpet masjid terbesar ketiga setelah Masjid Alharam dan Masjid Nabawi Madinah ini, didatangkan khusus dari Iran. Dikerjakan 1.300 pekerja wanita. Produsen karpet butuh waktu dua tahun untuk menyelesaikan pesanan.
Menghindari kesulitan pemasangan, maka sebelum kubah masjid dipasang dan ditutup, karpet dimasukkan terlebih dulu lewat jalur udara dengan melibatkan 5 helikopter.
Harga karpet masjid yang super istimewa ini sekitar Rp 809 M. Dibayar dari uang negara, tanpa melibatkan dana sumbangan dari rakyat Uni Emerat Arab. Abu Dhabi sebagai ibu kota UEA memang kaya raya. Di kota ini, sulit mencari orang miskin.
Harga karpet yang super fantastis tersebut, sebanding dengan kualitas produk: indah, eksotik, dan mempesona. Demikian pula karpet ini, seirama dengan luas area dan arsitektur bangunan. Syeikh Zayed Masqoe benar-benar memotivasi dan menginspirasi. (*)
Kantor KBRI Abu Dhabi, 15 Oktober 2017