PWMU.CO – Dalam khutbah Jumat, khatib menyerukan kepada jamaah untuk menjaga kualitas amalnya, Jumat (8/11/2024).
Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi Taufiqur Rohman MPdI saat berkhutbah di masjid al-Itisham Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Genteng Kulon 1 Kecamatan Genteng Banyuwangi.
Pada awal khutbah, ustadz Taufiqur Rohman MPdI mengajak jamaah untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt.
“Insyaallah dengan modal iman dan takwa, hidup kita ini akan berbahagia di dunia hingga di akhirat kelak” ujarnya.
Selanjutnya khatib membacakan ayat al-Quran dalam Surat Muhammad 33. Ayat tersebut menegaskan agar orang-orang yang beriman untuk taat kepada Allah. Dengan cara menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Di samping itu juga harus taat kepada ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw, yaitu ajaran Islam. Serta jangan sampai merusak amalnya, yang menyebabkan amalnya itu tidak mendapatkan keridhaan Allah.
Dampak apabila seseorang tidak dapat menjaga kualitas amal, maka amalnya menjadi gugur, tidak berpahala dan dosa pelakunya tidak akan diampuni oleh Allah.
Lebih detail ustadz Taufiq memberikan salah satu contoh perbuatan yang tidak taat kepada Allah, yaitu tentang kewajiban seorang muslim dalam melaksanakan shalat Ashar namun tidak dikerjakannya. Hal itu dapat menyebabkan terhapusnya amal. Sebagaimana telah dijelaskan dalam hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari sahabat Burairah Ra.
Di samping itu, ada satu hal yang harus diperhatikan oleh seorang muslim adalah perbuatan yang menyebabkan dosa seseorang tidak akan diampuni oleh Allah, karena dia berlaku syirik atau mempersekutukan Allah. Seraya ia membacakan ayat al-Quran Surat an-Nisa 48 yang menjelaskan dosa syirik tidak terampuni, kecuali dosa selain itu.
Selain itu perbuatan yang dapat merusak amal seseorang sehingga tidak mendapatkan pahala, antara lain, orang yang beramal karena riya (pamer), dia beramal untuk mencari popularitas.
“Juga prilaku sum’ah (ingin amalnya didengar orang lain untuk mendapatkan pujian), mengungkit-ngungkit pemberian yang telah diberikan, dan orang yang selalu membangga-banggakan amalnya,” ulasnya.
Pelaksanaan khutbah Jumat yang khidmat ini dilanjutkan dengan shalat Jumat berjamaah. Pada rakaat pertama, imam membacakan Surat al-Ala. Sedangkan pada rakaat kedua dibacakan Surat at-Tin.
Usai shalat jumat, jamaah juga mendapatkan bingkisan berupa kue, makanan, dan minuman untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing.
Penulis Ghulam Bana Islama Editor Notonegoro