Pendekatan Ekologis
Contoh ayat Qur’an yang sering di tafsirkan melalui pendekatan teologis ketimbang melalui pendekatan ekologis adalah Q.S Al-A’raf ayat 56 sampai 58, yang artinya sebagai berikut.
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.
Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
Dapat disimpulkan, sangat penting membangun kesadaran ekologis, dimana manusia sebagai Khalifah Fil Ardhi tidak hanya memanfaatkan lingkungan tetapi juga harus merawat lingkungan dengan baik karena hubungan manusia dan alam kelak akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah Swt. (*)
Editor Amanat Solikah