Tidak kalah penting dari Amar Donasi adalah Gerakan Nahi Korupsi. Gerakan Mencegah Korupsi menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah ladang berjuang dan beramal, tempat berdakwah dan mengabdi, bukan tempat mencari kehidupan apalagi memperalat organisasi demi kepentingan pribadi atau kelompok.
Muhammadiyah memiliki aset besar. Manajemen canggih dan profersional diperlukan untuk mengantisipasi pihak-pihak atau oknum-oknum yang hanya ingin mencari penghidupan di dalamnya. Slogan “Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup dalam Muhammadiyah”, mengharuskan warga Persyarikatan untuk senantiasa rela berkorban dan tidak memperalat Muhammadiyah dengan cara apapun untuk mengeruk keuntungan.
Gerakan Nahi Korupsi dapat membangun peradaban bangsa yang luhur. Menciptakan bangsa bermental dermawan dan pekerja keras, karena korupsi sumber penghancuran nilai-nilai moral dan spiritual bangsa.
Dalam hal ini, Muhammadiyah bisa aktif mendorong upaya pembentukan lembaga, badan atau unit pencegahan berbagai tindak korupsi di semua aspek birokrasi mulai dari tingkat Pusat sampai Desa. Ikut mendorong terwujudnya program, aturan, dan sistem yang bisa mencegah dan membasmi potensi korupsi. Korupsi tidak sekedar diberantas, tapi benihnya harus segera dihancurkan sedini mungkin, agar tidak punya kesempatan tumbuh dan berkembang subur yang dapat menggerogoti sendi-sendi ketuhanan dan kemanusiaan
Dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Islam Berkemajuan, Muhammadiyah selalu mengupayakan dan mencita-citakan terbentuknya Indonesia Berkemajuan lewat gerakan dakwah pencerahannya. Sulit mewujudkan Indonesia Berkemajuan jika upaya Nahi Korupsi gagal dan mengalami berbagai tantangan dan kendala dari elemen-elemen bangsa sendiri. Indonesia sulit meraih kemajuan jika semua komponen masyarakat dan bangsa tidak kompak mendudukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi dan menganggap korupsi bukan sebagai dosa besar, serta tidak memberikan sanksi sosial besar serta tidak adanya hukuman amat berat bagi pelakunya. Sebab keberhasilan pencegahan dan pemberantasan korupsi merupakan titik awal menuju kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Rakyat bisa hidup makmur jika kekayaan negara yang melimpah digunakan hanya untuk kepentingan rakyat. Kalau korupsi tetap merajalela dan menghabiskan keuangan negara, apa yang bisa dinikmati rakyat ? Hanya akan menambah kemiskinan dan penderitaan rakyat.
Gelar terhormat Sang Pemimpin adalah al-Khodim (Pelayan) rakyat. Tugas utama pemimpin melayani semua kebutuhan rakyat. Karena rakyat telah memilih, memberikan amanah serta menyandarkan harapan-harapan padanya. Pemimpin akan mendapat tempat istimewa di hati rakyat jika energi dan jiwanya diabdikan untuk kepentingan mereka. Pemimpin baru nanti diharapkan mampu mengutamakan kepentingan rakyat melalui program-program penyejahteraan dan pemakmuran rakyat. Pemimpin yang tidak memiliki kepedulian dan yang tidak mampu menyejahterakan rakyat akan kehilangan ruh kepemimpinannya. Akan jatuh kewibawaannya. Harapan semua rakyat Pemimpin baru nanti bisa mewujudkan Indonesia Baru yang berkemajuan dengan mengadopsi Gerakan Amar Donasi Nahi Korupsi dalam pemerintahannya.
Upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di semua lini diharapkan menjadi komitmen dan program prioritas Pemerintah Baru. Semua kekayaan negara untuk kemakmuran rakyat. Ini sangat penting, mendesak dan krusial, sebagai langkah awal menuju pemerintahan yang bersih, berwibawa dan sejahtera. Menuju Indonesia Baru yang Berkemajuan dan mencerahkan kehidupan bangsa dan umat.
Editor Azrohal Hasan